Vanda Waraga
POHUWATO POPAYATO, deteksinews.id. – Unjuk rasa (Unras) Barisan Rakyat Bergerak (BRB) mendesak penertiban aktifitas pertambangan ilegal di Desa Puncak Jaya Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato.
Beroperasinya sejumlah oknum pada pertambangan emas tanpa izin (PETI) berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan.
Dalam unjuk rasa tersebut orator Barisan Rakyat Bergerak Evan Hudodo dalam dalam orasinya membawa isu turunan diantaranya, dampak sosial kegiatan PETI ini memicu terjadinya konflik sosial dimasyarakat.
Juga menimbulkan kondisi rawan dan gangguan keamanan dalam masyarakat, dan gangguan kesehatan, kondisi rawan dan gangguan keamanan dalam masyarakat.
Menimbulkan kerusakan fasilitas umum, berpotensi menimbulkan penyakit masyarakat dan gangguan kesehatan, akibat bahan kimia yang ditimbulkannya.
Isu ke dua yang di suarakan BRB terkait PETI berdampak pada perekonomian negara karena berpotensi menurunkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan penerimaan pajak.
Selain itu akan memicu kesenjangan ekonomi masyarakat, menimbulkan kelangkaan BBM, dan berpotensi terjadinya kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat.
Ketiga kata Hudodo seperti dalam isu selebaran yang diterima awak media ini, PETI dari sisi lingkungan akan menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.
Pantauan awak media dilapangan, Senin (21/8/23) dalam tuntutannya BRB mendesak, Pemda mengambil langkah terhadap aktifitas PETI dikecamatan Taluditi.
Meminta DPRD serius mementingkan kepentingan masyarakat Pohuwato terutama kecamatan Taluditi.
Ketiga dalam tuntutannya BRB mendesak Kapolres Pohuwato melakukan penertiban terhadap aktifitas PETI di Taluditi
Selanjutnya ke empat, BRB juga mendesak Kapolres tangkap dan pidanakan mafia PETI di kecamatan Taluditi.
D002