
Vanda Waraga PJS
GORONTALO POHUWATO, deteksinews.id – Hari ulang tahun (HUT) ke-21 Kecamatan Randangan menjadi kado istimewa bagi wilayah yang dimekarkan pada 20 Desember 2001.
Apalagi 21 etnis mendiami Kecamatan Randangan, menjadi nuansa tersendiri, apalagi berbagai ragam kegiatan digelar.
Selain festival roda sapi hias pada Senin kemarin, saat ini karnaval budaya nusantara melakukan pawai mobil yang menggunakan pakaian adat nusantara dengan mengambil star dari kampung pancasila Desa Banuroja dan finis halaman kantor camat Randangan.
Karnaval budaya nusantara tersebut disaksikan Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga bersama Wakil Ketua DPRD Pohuwato, Idris Kadji dan Anggota DPRD Dapil Randangan-Taluditi, Al-Amin Uduala, Luluk A. Yuliyanti dan Isna Mbuinga, Selasa, (20/12/2022).
Bupati juga menyaksikan penampilan tarian kolaborasi antar etnis oleh anak-anak TK Negeri Pembina Randangan yang diiringi lagu dari masing-masing daerah.
Kurang lebih 8 suku menampilkan tarian berupa lagu Angin Memiri dari Sulawesi Selatan, Gundul-gundul Pacul dari Jawa Timur, Saronde suku Gorontalo, Sipatokaan suku Minahasa, Sinanggaruto asal Batak, Manuk Dadali dari Jawa Barat, Pendet berasal dari Bali dan Tari Tegining Teganang asal suku Lombok.
Penampilan dari reog Ponorogo menjadi satu istimewa bagi masyarakat Randangan, apalagi Bupati berkesempatan naik diatas reog.
Dengan diiringi musik, reog ponorogo yang merupakan budaya dari Jawa Timur tersebut dijalankan sambil mutar di depan kantor camat Randangan.
Bupati Saipul Mbuinga mengakui, budaya yang ada perlu dijaga bersama, karena ini menjadi simbol bagi Randangan yang merupakan multi etnis yang ada di Pohuwato khususnya.
“Kami menyambut baik penampilan dari suku yang ada di Randangan, ini terus dijaga, dibina dan dirawat bersama. Karena pemerintah sangat mendukung dan mengapresiasi penampilan yang disugukan saat ini”, pungkasnya
Kris/PJS/D002