Muzamil Hasan
GORONTALO KOTA, Boikot BRI Cabang Marisa dan segera putuskan bentuk kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato di dengungkan elemen aktifis.
Hal ini tegas di suarakan aktifis Gorontalo Mahmudin Mahmud ketika bersua dengan deteksinews.id, Kamis malam (16/5/24) di salah satu warkop Kota Gorontalo.
Diungkapkan putera asli Pohuwato tersebut, Jadi kurang lebih dua bulan lalu, ada salah seorang masyarakat di pertemukan oleh kawannya dengan pegawai BRI cabang marisa, dan bahas soal kredit KUR.
Dalam pembahasan tersebut pihak pegawai BRI kata Mahmudin, menawarkan kredit KUR, lalu calon nasabah ini mengiyakan.
Dan dari awal pengurusan berkas masyarakat atau calon nasabah tersebut sudah meminta kepastian apakah bisa cair atau tidak, karena tidak mau buang-buang biaya dan waktu untuk pengurusan adminstrasi.
pihak BRI dalam hal ini salah satu oknum pegawainya menjawab “pasti bisa kenapa tidak bisa”. Kata Mahmudin menirukan suara oknum pegawai BRI
Awalnya terang Mahmudin seperti yang diungkapkan calon nasabah itu, hanya minta KTP, setelah itu di chek bi-cheking KTP akhirnya lolos menurut pihak BRI, dan berkas di lanjutkan.
Selang beberapa minggu masyarakat atau calon nasabah ini mengurusi semua persyaratan yang di minta, urai Mahmudin salah satu panglima demo tersebut , tiba-tiba dia di mintai penambahan jaminan katanya jaminan tidak cukup.
Karena tidak mau rugi salah seorang masyarakat tanya lagi “ini pasti cair atau tidak, karna ini tambah jaminan ?”
Namun kata pihak BRI pasti bisa asal jaminan cukup, akhirnya uang modal usaha salah seorang masyarakat ini yg kurang lebih 50 juta dia gunakan untuk membeli tanah yang sudah punya sertifikat.
Karena dia berharap ada garansi cair biar nanti modal itu bisa kembali kalau pinjaman KUR ini cair lalu kita putar.
tiba-tiba setelah semua administrasi, jaminan dll sudah dia penuhi, pihak BRI mengatakan tidak bisa cair.
Karena masih ada pinjaman. salah seorang masyarakat dan juga calon nasabah ini di perintahkan untuk melunasi salah satu pinjaman kredit.
Akhirnya demi mendapatkan pencairan dia kata Mahmudin, melunasi lagi karena merasa sudah banyak uang yang keluar jadi apapun yang di perintahkan asal cair, semua diupayakan dengan maksimal.
Setelah semua pinjaman kredit sudah lunasi, tiba-tiba pihak BRI bilang lagi tetap tidak bisa.
Padahal sebelumnya pihak bank mengatakan bila sudah di lunasi pinjaman kredit di luar tersebut pasti bisa, karena sudah di garansi oleh pihak BRI akan cair.
” Jadi kami lunasi semua kredit di luar meskipun belum jatuh tempo.” Terang Mahmudin menirukan ungkapan calon nasabah itu.
tiba semua sudah di lunasi, katanya tetap tidak bisa padahal sebelumnya katanya bisa
Masyarakat ini mengeluh dengan perlakuan ini katanya cair asal semua sudah selesai, dan semua sudah lakukan yang di perintahkan pihak bank.
Uang modal usaha kami sudah terkuras hanya karena ini, padahal dari awal kami sudah tanya berulang-ulang bisa atau tidak.
“Katanya bisa, ini semua sudah di urus dan sudah habiskan biaya kesana kemari untuk mengurusi administrasi sampai buang modal untuk membeli tanah.” Urainya seperti yang ditirukan Mahmudin.
akhirnya KUR tidak bisa cair, dan masyarakat ini tidak berhenti di situ dia bertanya lagi, apa solusinya ini uang modal usahanya sudah habis.
Karena garansi yang tidak jelas dari pihak BRI, akhirnya dia di tawarkan solusi, yaitu tambah jaminan lagi di alihkankan dari KUR ke Komersil.
Masyarakat ini sudah bilang kata Mahmudin, pastikan kalau ini mo cair atau tidak, ini lagi kami di suru tambah jaminan, kami harus buang uang lagi untuk urus jaminan tambahan.” ungkap salah seorang masyarakat tersebut, ditirukan Mahmudin.
Kalau tidak cair kan kerugian kami makin besar pihak BRI lagi menjawab lagi, pasti bisa.
Akhirnya kami beli lagi tanah yang sudah punya sertifikat demi pinjaman ini agar cair.
” Masyarakat ini kembali pakai uang modal usaha yang ada dulu, karena mau berhenti dan membatalkan, sudah rugi banyak jadi paksa lanjutkan.”ungkapnya.
Setelah semua sudah di penuhi, tetap tidak bisa cair, padahal kata pihak BRI semua sudah terkomunikasikan dengan baik, uang modal usaha salah seorang masyarakat ini sudah habis karena mengikuti kemauan pihak BRI.
Akibatnya usahanya rugi puluhan juta hanya untuk pengurusan ini. padahal dari awal tidak ada penjelasan begini kepada masyarakat tersebut.
“Sudah disampaikan kalau tidak bisa jangan lanjutkan, karena kami yang rugi tapi pihak bank menggaransi cair, dan akhirnya tidak cair, sehingga masyarkat ini yang di rugikan puluhan juta ini kasian.” Sesal Mahmudin
jadi dengan adanya permasalahan ini tegas Mahmudin, pihaknya mendesak agar kerugian masyarakat tersebut di kembalikan.
“Karena dia dari awal tidak pernah memaksa, pihak bank sendiri yang menggaransi dan menawarkan dan memastikan bisa, makanya di ikuti.” Terang Mahmudin
Jadi melihat permasalahan ini kata Mahmudin, kami akan melaksanakan “AKSI BOIKOT BRI CABANG MARISA” atas kerja-kerja yang tidak becus dan merugikan masyarakat.
” Insya Allah dalam waktu dekat ini, kami akan turun aksi demo secara besar-besaran.” Tegas Mahmudin.
BRI ini sudah keterlaluan ada potongan saldo tidak jelas, ini lagi kerja-kerja yang membodohi rakyat apalagi sampai habis uang puluhan juta, sedangkan torang dorang bekeng bodoh apalagi rakyat biasa kasian.
Hingga berita ini dipublish, belum ada konfirmasi terkait persoalan ini ke pihak BRI cabang Marisa.
D002