Aktifis Lingkungan Soroti Alih Fungsi Hutan Kota

Aktifis Lingkungan Soroti Alih Fungsi Hutan Kota

21 views
0

Vanda Waraga editor

POHUWATO, deteksinews.id – Aktifis lingkungan Gorontalo Hamid Toliu soroti alih fungsi hutan kota di kecamatan Marisa.

Menurut Hamid, dunia saat ini sedang mengalami masalah lingkungan hidup yang serius, yaitu pemanasan global dan penurunan kualitas udara pada lingkungan.

Salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk sedikit mengurangi dampak dari permasalahan tersebut, adalah dengan penanaman pohon atau penghijauan.

Seperti yang diketahui bahwa pohon merupakan penyumbang oksigen terbesar bagi bumi, dan banyak hal positif yang akan didapatkan dengan penghijauan tersebut.

Yang menjadi perbincangan hangat di Ibu Kota Kabupaten Pohuwato saat ini adalah keberadaan Hutan Kota, lebih tepatnya di Desa Palopo, Kecamatan Marisa.

Hal ini menjadi Sorotan oleh kalangan Penggiat Alam yang ada di Kabupaten Pohuwato salasatunya, Forum Kunitas Hijau Pohuwato (FKH-Pohuwato). Rabu, (26/07/2023).

Ketua FKH-Pohuwato Hamid Toliu mengatakan Keberadaan hutan kota sangat penting untuk membantu siklus hidrologi di suatu wilayah. Selain itu, hutan kota juga memegang banyak peranan jasa ekologi lain sebagai pengendali iklim mikro, penyerap polusi, maupun sarana edukasi dan sosial masyarakat.

“Daerah perlu memperbanyak dan memperluas hutan kota untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan warganya. Ini pun perlu diiringi dengan peningkatan rencana pengelolaannya, termasuk perawatan pohon.” Jelas Hamid

Ditempat yang berbeda saat di hubungi melalui Via Watsaap, Rahman Dako Salah satu aktivis yang bergelut di dunia lingkungan memberikan tanggapan terkait Hutan Kota yang berada di Ibu kota Kabupaten Pohuwato tersebut.

Rahman Dako mengatakan, dibanyak tempat, ada lokasi hutan kota yang berdempet dengan lokasi kuliner, justru malah bagus, yang penting, tidak ada kegiatan penebangan yang merusak hutan itu sendir.

“Saya rasa di Marisa dan Pohuwato pada umumnya, banyak sekali lokasi yang layak untuk jadi lokasi kuliner, tidak harus membabat hutan kota yang sudah ada cuman di Pohuwato tidak tau kalau bagaimana konsepnya dan banyak lokasi alternatif di Pohuwato mudah-mudahan tidak merusak lingkungan”. Tutup Rahman Dako

D002) PJS

Your email address will not be published. Required fields are marked *