
BOALEMO-(DETEKSINEWS.ID)-Pemilihan Kepala Desa secara E-Voting di Kabupaten Boalemo, dinilai merugikan uang rakyat. Pasalnya, agenda politik di tingkat desa itu diklaim bakal menelan anggaran hingga milyaran rupiah.
Jaringan Masyarakat dan Pemuda pro-Denokrasi (JAMPI) sangat getol mengkritisi Pilkades secara E-Voting tersebut.
Koordinator JAMPI, Guslan Batalipu, usai pertemuan informal dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boalemo, Sherman Moridu, pada Senin (05/09), di gedung BKAD itu menyampaikan, Pilkades secara E-Voting wajib mempertimbangkan kondisi keuangan daerah.
“Seperti yang telah disampaikan oleh Dirjen Bina Desa Kemendagri, bahwa pelaksanaan Pilkades mempertimbangkan kondisi keuangan daerah,” imbuh Guslan kepada wartawan DETEKSINEWS.ID, Selasa (06/09), Malam.
Guslan itu pun mengungkapkan,bahwa hal ini telah diamanatkan oleh Dirjen Bina Desa.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun JAMPI, Pilkades secara E-Voting disinyalir akan menyerap anggaran daerah miliyaran rupiah.
“1 unit perangkat E-Voting inklud dengan operasional tehknis dan sebagainya membutuhkan anggaran 80 juta,” kata Guslan.
“Setelah rapat informal tadi kami mendapat informasi bahwa 1 unit mesin e-voting biayanya 80 juta itu sudah masuk biaya opersional dan lain-lain. Total pengadaan 10 unit mesin E-Voting. Berarti, total anggarannya Rp 800 juta, belum termasuk kebutuhan lainnya, yang kami data hampir Rp 1,5 miliyar rupiah,” terang Guslan, namun sayang, dirinya tak merinci kebutuhan lainnya tersebt..
JAMPI pun, menawarkan solusi sebagai jalan tengah, jika Pilkades tetap akan diselenggarakan secara E-Voting.
“Kami setuju dengan E-Voting tapi tiap desa dianggarkan 3 juta rupiah. Karena jelas dengan usulan yang sekarang dari Dinas tekhis, justru akan merugikan uang rakyat hingga miliyaran rupiah,” jelasnya.
Menurut Guslan, semestinya anggara sefantastis itu dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih menyentuh sektor ekonomi, seperti pengembangan ekonomi rakyat.
“Kondisi ekonomi masyarakat di Boalemo belum pulih akibat dampak pandemi Covid-19 yang mendunia. Mestinya anggaran sebesar itu dimanfaatkan untuk kegiatan yang menggeliatkan ekonomi. Jika itu dilaksanakan, maka akan sangat terasa asas manfaatnya,” pungkas Guslan.##
Laporan : Arlan Arief/PJS Boalemo
Editor : Hans Pieter Mahieu (Bang TITO)