POHUWATO, (DETEKSINEWS.ID) – Persoalan banjir yang melanda wilayah Ibu Kota Kabupaten Pohuwato, tepatnya di area Marisa dan sekitarnya mendapat sorotan dari Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Hamid Toliu.
Menurut Hamid, proyek yang dilaksakaan oleh pemerintah saat ini hanya tiba masa tiba akal dengan perencanaan yang asal jadi dan tidak maksimal.
“Saya minta perhatian Pemerintah Daerah, terutama dinas terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan perbaikan drainase yang saat ini sangat memprihatinkan, dan terkesan amburadul,”ungkap Hamid kepada wartawan, Rabu (31/08), Pagi tadi.
Hamid menilai, anggaran dana Pemulihqn Ekonomi Nasional (PEN) yang begitu besar meluncur di wilayah Pohuwato tidak begitu maksimal dan tidak memperhatikan kondisi masyarakat saat ini.
“Terlihat sampai saat ini genangan air yang ada di pusat Ibu Kota, Marisa karena persoalan drainase yang tidak maksimal, yang dikerjakan asal jadi dan amburadul oleh pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait (PU),”ucap Hamid.
Di menyebut, pekerjaan proyek yang perencanaannya asal-asalan akan berakibat pada tidak maksimalnya realisasi pekerjaan.
“Akibatnya, masyarakat yang menerima dampak negatifnya. Dan jika itu terjadi, yang dirugikan adalah masyarakat dan pemerintah,” urai Hamid.
Drainase, lanjut Hamid, adalah infrastruktur yang dibangun dengan maksud untuk mengendalikan dan menanggulangi banjir. Tapi apalah jadinya, jika pekerjaannya asal jadi.
Kondisi ini menurut Hamid, mesti menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Jangan sampai penggunaan anggaran hanya sekedar untuk menghabiskan anggaran rakyat tanpa memberi dampak positif yang berkelanjutan bagi kehiduoan masyarakat di daerah ini,” pungkas Hamid. ##PJS/D003