Muzamil Hasan/SA
POHUWATO, DPRD, deteksinews.id –
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato, menyoroti salah satu program pengadaan Tanki Septik yang tidak selesai tahun anggaran 2021.
Dan pekerjaan ini merupakan program Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat (Perkim).
Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) Al Amin Uduala mengatakan, DPRD melalui komisi gabungan sudah tiga kali melakukan evaluasi.
“Dan ini bermula saat akhir tahun 2021 Komisi III, II dan I melaksanakan RDP terkait evaluasi pembangunan dan berhubungan erat dengan Komisi III.” Terang Al Amin Uduala.
Dan Komisi III akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan maupun program kerja di setiap tahun berjalan.
“Utamanya, pada setiap akhir tahun berjalan, kita akan evaluasi,” ucap Ketua Komisi III, Al Amin Uduala, Senin (17/01) kemarin, saat diwawancarai usai RDP bersama Dinas Perkim Pohuwato.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), khususnya Dinas Perkim, pada RDP ke 2, terang anggota Komisi III ini, pihak Perkim menjelaskan sudah 100 persen realisasinya.
Dan Komisi III urai Al Amin Uduala, memastikan itu dilapangan.
“Nah ternyata dilapangan kita temukan masih banyak tumpukan-tumpukan septik belum terpasang di rumah-rumah KSM,” katanya dengan nada suara tinggi.
Lanjut mantan aktivis UNG tersebut, berdasarkan temuan dilapangan pihaknya menggelar RDP kembali dengan Dinas Perkim, Senin (17/1) kemarin.
Mirisnya sebut Al Amin Uduala, Kepala Bidang pekerjaan sudah dipindahkan termasuk Kadisnya, sehingga kita laksanakan rapat dengan menghadirkan, mantan Kadis lama dan baru.
“Hari ini kita mempertanyakan, kapan pekerjaan ini diselesaikan,” tantang Al Amin.
Al Amin kembali menegaskan, dengan anggaran yang begitu besar, pembangunan tangki Septik terlantar begitu saja.
“Anggarannya cukup fantastis sekitar 7, 6 Milyar lebih, namun kegiatan tersebut, justeru banyak dikeluhkan dimasyarakat.
Al Amin mencontohkan, dari tahun anggaran sebelumnya sudah ada yang terpasang, dan itu setiap tahun program itu diluncurkan, kemudian sudah Full.
“Nah semestinya program ini harus berkelanjutan.” Tegasnya.
Minimal kata Al Amin, ada perencanaannya matang kedepan ketika dia full dan sudah ada persiapan.
“Misalnya pengadaan mobil tinja dan lain sebagainya untuk melakukan penyedotan,” sesalnya
Lanjut Al-Amin, meskipun kemudian hasilnya untuk apa, apakah untuk pupuk organik atau apa menurutnya dinas terkait sudah harus melakukan perencanaan yang tersistematis seperti yang ia harapkan.
“Bukan hanya sekedar kita bangun, kita buat namun dikemudian akan menjadi masalah, belum selesai persoalan itu persoalan yang lainnya juga sudah menerpa, nah kita ingin ini tuntas dan perencanaannya berkelanjutan,” tukasnya.
D001