DETEKSINEWS.ID, Pohuwato – Kecewa tidak mendapatkan BBM pertalite, sejumlah Warga keluhkan pelayanan SPBU Marisa yang di nilai terlalu diskriminatif.

Keluhan ini datang dari ibu ibu yang antri dengan gelong 5 liter, namun hingga Jumat dinihari (3/10/25) belum mendapatkan BBM pertalite

Salah satu Ibu dari Desa Maleo Kecamatan Paguat kepada awak media mengatakan, pihaknya dari pagi jam 8.00 wita mengantri BBM, namun hingga Jumat dinihari, tidak mendapatkan BBM pertalite.

“Bila memang dari pagi di larang membeli BBM menggunakan gelong, kami bisa pahami, ini nanti malam pemberitahuannya.” Ketus salah seorang ibu rumah tangga yang masih mengantri BBM, meskipun tidak di layani.

Memang katanya, dirinya rela mengantri hingga dini hari untuk keperluan suaminya melaut, namun saat ini tetap tidak di layani.

“Kami rela antrian gunakan gelong, tapi ini untuk keperluan melaut, dan gelong 5 liter yang kami gunakan.” Kata ibu ibu sambil mengaku kecewa terhadap wakil rakyat yang tidak peduli dengan kelangkaan BBM ini.

“Para wakil rakyat tidak tahu bila kita perempuan, hingga saat ini masih rela mengantri BBM.” Kata warga Maleo di amini sejumlah warga Marisa, Buntulia dan Duhiadaa.

Dia berharap peran pemerintah dan DPRD dalam mengantisipasi kelangkaan BBM yang membuat mereka hingga larut malam antri dan tidak di layani pihak SPBU Marisa.

“Wakil rakyat tolong datang dan lihat wargamu yang masih rela mengantri menggunakan gelong 5 liter untuk keperluan suami ke laut, dan tidak di layani.” Pungkasnya.

Hingga berita ini di publish, belum ada konfirmasi ke pihak SPBU dan para Anggota DPRD Kabupaten Pohuwato ***