Pohuwato , DETEKSINEWS.ID — Praktik pertambangan emas tanpa izin (PETI) kembali menjadi sorotan publik di Provinsi Gorontalo, khususnya di Kabupaten Pohuwato. Nama salah satu pelaku usaha yang dikenal dengan sebutan Haji Suci mencuat ke permukaan, setelah tim investigasi menemukan 23 unit alat berat miliknya yang diduga digunakan untuk aktivitas pertambangan ilegal, pada 5 April 2025 lalu.
Menanggapi temuan tersebut, aktivis lingkungan Fadli angkat bicara. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap masifnya aktivitas ilegal yang berdampak serius terhadap lingkungan. “Keterlibatan seorang yang kerap dipanggil Haji Suci dalam praktik tambang ilegal harus menjadi perhatian serius. Jumlah alat berat yang tidak sedikit tentu akan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang sangat parah,” ungkap Fadli.
Lebih lanjut, ia mendesak aparat penegak hukum dan pemangku kebijakan untuk tidak tinggal diam.
“Aparat kepolisian dan stakeholder terkait harus bertindak. Jangan biarkan kerusakan lingkungan terus terjadi akibat penggunaan alat berat seperti excavator di wilayah yang semestinya dilindungi,” tegasnya.
Fadli juga mengingatkan bahwa bencana lingkungan yang terjadi bukanlah semata kehendak alam, melainkan dampak dari ulah manusia sendiri.
“Jangan tanyakan kepada siapa alam berontak dan membumihanguskan manusia. Tanyakan kepada manusia, kenapa mereka yang lebih dulu membumihanguskan alam dan merusak ekosistem. Ini bukan bencana alam, tapi peringatan keras,” tutupnya.
MF-D002
