Kota Gorontalo, DETEKSINEWS.ID – Baru-baru ini, Kejaksaan Tinggi (Kejati) melakukan penggeledahan di rumah mantan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha.

Penggeledahan ini berkaitan dengan dugaan kasus korupsi dalam perjalanan dinas tahun anggaran  (TA) 2022–2023.

David Ahmad, aktivis mahasiswa, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Kejati tersebut.

“Saya mengapresiasi langkah  Kejati dalam menindaklanjuti kasus dugaan korupsi perjalanan dinas yang menyeret nama mantan wali kota dua periode itu,” ujar David.

Ia menegaskan harapannya agar Kejati tetap konsisten dan tidak mundur dalam mengusut tuntas perkara tersebut.

“Siapa pun orangnya, apa pun jabatannya, bahkan jika punya beking kuat sekalipun, Kejati jangan takut. Jadikan Kejagung sebagai contoh, yang berani membongkar kasus besar tanpa gentar,” tegas David.

Lebih jauh, David menyoroti pemeriksaan yang dilakukan hingga ke Bank SulutGo (BSG). Ia menyayangkan sikap petinggi BSG yang justru menghilang saat pemeriksaan berlangsung.

“Yang sangat saya sayangkan, saat Kejati melakukan pemeriksaan yang mengarah pada dugaan kasus korupsi, justru pimpinan BSG malah tidak berada di tempat. Ini memunculkan pertanyaan publik—kenapa harus lari jika merasa tidak bersalah?” katanya.

Ia juga menyesalkan pembatasan akses wartawan dalam peliputan pemeriksaan tersebut.

“Logikanya, kalau mereka tidak terlibat, kenapa takut dengan kehadiran media? Bukankah keterbukaan publik seharusnya dijunjung?” tutup David

Rls/D002