PSI Gorontalo
Sumber dari hasil investigasi

GORONTALO POHUWATO, deteksinews.id – Kegagalan panen padi sawah di sejumlah kelompok tani (Koptan) di Kecamatan Duhiadaa,menjadi bukti kegagalan kinerja instansi terkait dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato.

Pasalnya menurut sumber petani yang berhasil dirangkum awak media ini, penyebab utamanya adalah penyediaan bibit padi yang tidak maksimal.

Buktinya menurut sumber tersebut, pertumbuhan padi yang berasal dari penyediaan bibit dari salah satu penangkar, tidak sama.

“Ada yang kerdil, ada juga yang bertumbuh bagus, yang pokok bertingkat serta bergelombang bila dilihat model pertumbuhan padinya.” Ungkapnya datar.

Dia menjelaskan, Idealnya satu pantango menghasilkan 20 hingga 25 karung gabah kering.

“Ini hasil yang didapat petani pada musim tanam April 2024, justeru di bawah 8 karung per satu pantango

Dan itu katanya bisa dilihat dari keluhan sejumlah warga dari Kelompok Tani Semangat Membangun Lima.

Jujur menurut petani tersebut, bibit padi yang disiapkan instansi terkait, berasal dari salah satu penangkar pemula.yang ada di kecamatan Randangan.

‘Ya, semua.bibit kami berasal dari Made Suratno, penangkar benih padi dari Kecamatan Randangan.” Katanya.

Yang lucu masih kata sumber petani, benih yang disiapkan penangkar, ada yang tidak berlabel.

Keluhan lain petani dari hasil investigasi dilapangan adalah, sedimentasi di saluran air lahan pertanian.

“Bila dibuka air untuk distribusi ke sawah, pasti luapannya kejalan raya.” Ungkapnya mengingatkan.

Sementara penangkar benih padi Made Suratna, beberapa waktu lalu ketika di konfirmasi mengakui hal tersebut.

“Benihnya dari saya dan jujur saya penangkar pemula.” Urainya datar.

Hingga berita ini di publish, belum ada konfirmasi ke pihak instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato.

VW/D002