
POHUWATO, ( deteksinews.id) – Aktifis Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) Harson Ali minta para kades, instansi terkait untuk menahan diri, terkait pemangkasan insentif para imam
Menurut Warga Desa Patuhu Kecamatan Randangan ini, persoalan ini hendaknya di serahkan kepada pemangku kebijakan tertinggi daerah, dalam hal ini Bupati dan Wakilnya.
“Apalagi hal tersebut sudah ada perbupnya.” Terang Harson datar.
Apa yang diperjuangkan Kades Molosifat terkait insentif tersebut, adalah bentuk kepedulian yang ikhlas semata untuk kesejahteraan para imam dan pegawai Syar,i.
“Dan itu harus diapresiasi oleh semua pihak termasuk pemerintah daerah.
“Sepanjang itu tidak berbenturan dengan Perbup, dan karena sudah ada yang mengaturnya, maka mari kita hargai Perbup yang ada.” Diingatkan Harson.
Persoalan insentif imam terang Harson, tidak ada hubungannya dengan kegiatan peningkatan kapasitas yang saat ini dilaksanakan APDESI dan PMD.
Namun diapun berharap, janganlah saling gontok-gontokan sehingga akan memperkeruh hubungan satu sama lain.
“Saya apresiasi perjuangan kades Molosifat dan ciutan kades Tirto Asri dalam group”Kabar Panua” semuanya bermuara untuk kebaikan. Tidak ada yang salah.” Urainya.
Namun dia berharap, agar janji pemerintahan SMS khusus kesejahteraan para Imam dan pegawai Syar,i tetap diperhatikan sesuai arah perjuangan dalam menata dan membangun Pohuwato kedepan.
Sebelumnya, Kades Molosifat Roni Ismail terus berjuang melalui APBDes untuk insentif para imam.
Perjuangan tersebut terhambat karena berbenturan dengan Perbup, sehingga dimentahkan dan menjadi viral, baik dalam medsos maupun diskusi Warkop.
D001