Kota Gorontalo, (deteksinews.id) – Regu Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) diharapkan menjadi garda terdepan yang menjamin keamanan dan kenyamanan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Apabila kinerja dan semangat kerja regu anjlok, maka pasti berpengaruh terhadap kondisi Lapas. Demikian pesan Kepala KPLP Lapas Kelas IIA Gorontalo Kasim Mohungo, pada saat apel pagi Senin (21/02/2022).
Khusus hari Senin dan Kamis kata Kasim, pihaknya selalu memantau dan memperhatikan beberapa aktifitas petugas regu pengamanan memasak bubur ayam atau bubur kacang ijo untuk menyediakan menu buka puasa bagi WBP yang menjalankan ibadah puasa sunnah Senin – Kamis.
“Kegiatan spontan ini telah bejalan dari tahun tahun sebelumnya. Ini sebuah terobosan positif, sebuah pesan moral sekaligus bentuk kepedulian petugas khususnya setiap regu pengamanan yang turut serta membuat dan menyajikan menu buka puasa bagi WBP di selasar Masjid At-Taubah Lapas Gorontalo”ujar Kasim.
Salah satu anggota regu pengamanan Andres Dama, membenarkan dan mengatakan bahwa ” setiap regu sepakat berpartisipasi membantu WBP yang melaksanakan ibadah puasa senin-kamis, dan kami terpanggil serta ikut membantu alakadarnya.
“Adapun dana yang kami gunakan adalah murni partisipasi sumbangan dari masing-masing anggota regu pengamanan “tambah Andres.
Melalui pesan singkatnya Kalapas Kelas IIA Gorontalo, Indra S. Mokoagow berpesan bahwa ” Lapas Gorontalo merupakan salah satu UPT Pemasyarakatan wilayah Gorontalo yang diharapkan dapat meraih predikat WBK Tahun 2022.
Tentu untuk menjadi bench mark dan role model bagi UPT PAS lainnya ini tidaklah mudah.
Dengan bertekad pada komitmen, integritas, tingkatkan sinergi dan konsolidasi serta kekompakan pada semua lini pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta benar-benar melaksanakan pelayanan prima sebaik mungkin.
Dan kegiatan yang dilakukan oleh regu pengamanan yang membantu menyiapkan menu buka puasa sunnah bagi WBP adalah salah satu bentuk kekompakan, kepedulian serta memberikan pesan moral yang begitu dalam bagi kita semua selaku insan pengayoman.
Pendekatan humanis kepada WBP kata Indra, solusi untuk menghindari resiko terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Lapas, dan regu pengamanan dibawah kendali KPLP sudah melakukan itu.
“Yakinlah, perubahan pada kebaikan, pasti akan berdampak baik pula pada kehidupan kita”,ucap mantan kalapas pare-pare tersebut.
Hitam dan putihnya Lapas ini dingatkan Indra, ada dipundak regu pengamanan. Oleh sebab itu, bekerjalah on the track sesuai dengan Tusi serta jadilah Agen perubahan.
“Mari ubah mindset untuk menjadi sosok pengayom yang lebih baik lagi.” pungkasnya
(Humas Lapas Gorontalo)
