KOTA GORONTALO, (deteksinews.id) – 17 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo bersama sama mengikuti ibadah Natal Tahun 2021 di Gereja Getsemani, Sabtu (25/12/2021) yang berlangsung dari pukul 08.00 s.d. 10.00 WITA.
Ditempat terpisah, saat diwawancarai oleh awak media lapasgorontalo.id Plh. Kalapas Kelas IIA Gorontalo, Kasdin Lato, SH mengatakan, sesuai dengan amanat Undang Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995 serta peraturan turunannya bahwa Setiap Warga Binaan berhak melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
Olehnya di moment perayaan ibadah Natal tahun 2021 ini, kami pihak Lapas memfasilitasi warga binaan yang totalnya sebanyak 17 orang beragama Kristen untuk melakukan ibadah natal.
“Ini merupakan bentuk program pembinaan bagi Warga Binaan khususnya yang beragama Kristen dalam peningkatan keimanannya” ungkap Kasdin.
Selanjutnya “Kegiatan Perayaan Natal seperti ini sudah setiap tahun berjalan dan selalu kami fasilitasi.
Namun tahun tahun sebelumnya pelaksanaanya secara mandiri hanya sesama warga binaan, mengingat kita masih dibayangi dengan penyebaran virus Covid 19.
Alhamdulillah kegiatan tahun ini pihak Lapas memfasilitasi dengan menghadirkan Penatua Majelis Jemaat Imanuel GPIP untuk bisa hadir memberikan pesan pesan natal kepada Warga Binaan.
“Atas nama Lapas Kelas IIA Gorontalo khususnya kepada Warga Binaan dan petugas yang beragama kristen, kami mengucapkan selamat merayakan, dan ucapan terima kasih telah menjaga keamanan dan ketertiban serta menjaga protocol kesehatan” ungkap Kasdin.
Moment natal tahun ini terang Kasdin, ada 4 orang Warga Binaan yang mendapat Hak Remisi Khusus Natal yaitu berupa pengurangan masa hukuman, yang variasi.
“Remisi ada yang berjumlah 15 hari, 1 bulan, dan 1,5 bulan,” lanjutnya
Sementara itu, Penatua Majelis Jemaat Immanuel GPIG Hendry Tooy, yang difasilitasi pihak lapas untuk memberikan pesan pesan natal bagi Warga Binaan dan Petugas.
Tooy menuturkan, “Ucapan terima kasih yang setinggi tingginya kepada pihak Lapas Kelas IIA Gorontalo yang telah memfasilitasi kami para jamaah sehingga dapat melaksanakan ibadah natal dengan peuh hikmad.
Ini adalah salah satu bentuk program pembinaan secara rohani bagi warga binaan di dalam lapas untuk umat kristiani.
Pesan damai dan cinta kasih senantiasa kami kedepankan dalam kehidupan sehari hari.
Tentunya sebagai jamaah yang secara kebetulan saat ini berstatus sebagai warga binaan harus senantiasa sabar dalam menjalani kehidupan dalam masa hukuman ini.
“Senantiasa pesan kedamaian harus ditebarkan, jaga selalu sikap toleransi antar sesama ummat,” tutup Hendry Tooy dalam pesannya.
