Laporan Muzamil Hasan
POHUWATO, (deteksinews.id) – Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi mengakui, persoalan lingkungan di Bumi Panua sudah berada di zona merah
Hal ini diungkapkan Nasir Giasi dalam dialog interaktif “Masa Depan Alam Bumi Panua” yang dilaksanakan oleh mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo, bertempat di aula kantor PU, Senin malam (25/10)
“Dari sejak pemerintahan sebelumnya hingga saat ini, rilis yang kami terima diakui bila pertambangan berada pada level zona merah.” Terang Nasir.
Kendalanya urai Nasir seperti yang telah disampaikan oleh Bupati Pohuwato yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bahari Gobel.
Bila lingkungan dan persoalannya, banyak dipengaruhi oleh pembabatan hutan atau ilegal loging dan pertambangan, pemboman ikan secara ilegal dan sulit dikendalikan.
Beda kata Nasir untuk sektor lain diantaranya pendidikan, Pohuwato berada di zona hijau pada tingkatan capaian diatas 90 persen.
“Kesehatan berada diatas 80 persen sementara infrastruktur sudah pada level 75 persen.” Terang Nasir Giasi.
DPRD kata Nasir selalu memback up penanganan lingkungan dari sisi penganggaran.
Karena diakui Nasir, persoalan lingkungan bukan persoalan pilihan tetapi persoalan yang wajib diperhatikan.
“Urusan wajib berarti dukungan anggaran secara politik pada perbaikan lingkungan. ” Tegas Nasir
Sementara dari sisi pilihan tambah Nasir, persoalan lingkungan harus kita barengi dengan perbaikan yang barang tentu harus menjadi pilihan dan wajib ditopang dengan anggaran.
Dialog dengan menghadirkan para stakeholder diantaranya, Ketua DPRD, Wakapolres Pohuwato, Kadis DLH, dari pihak Burung Indonesia serta para pembanding APRI dan FKH tersebut berlangsung alot karena dihadiri oleh berbagai elemen organisasi pemuda, mahasiswa, LSM dan wartawan.
(D001)
