Laporan : Noufryadi Sururama
MANADO, (deteksinews.id) – Tidak maksimalnya penyediaan air bersih pada asrama mahasiswa Kepulauan Sangihe di Manado, menjadi masalah dan berimbas pada keluhan mereka.
Pasalnya air bersih yang bersumber dari PDAM tersebut, dalam sepekan hanya 2 hari mengalir normal, dan dipergunakan untuk masak serta keperluan mandi dan cuci pakaian lainnya.
Asrama mahasiswa Sanger – Talaud (Satal) yang terletak di Jln. Tanah Putih Malalayang Satu Timur Lingkungan VI, Kecamatan Malalayang Kota Manado tersebut, sangat membutuhkan perhatian terutama penyediaan air bersih.
Tempat yang memiliki 2 lantai bangunan dengan halaman yang cukup luas tersebut, diakui semua mahasiswa yang mendiami asrama itu, memiliki ikatan persaudaraan yang begitu erat.
“Rasa gotong royong antar sesama mahasiswa maupun masyarakat setempat, juga terjaga dengan baik.” tutur salah seorang penghuni asrama, Kamis (8/4/2021).
Menurutnya, keseluruhan penghuni asrama yakni 16 orang, dimana 9 orang mahasiswa dan 7 orang perempuan.
Sementara tambahnya, jumlah kamar ada 15, diantaranya lantai dasar memiliki 9 kamar dan lantai 2 6 kamar.
“Penghuni asrama adalah mahasiswa berasal dari desa yang tersebar di wilayah kepulauan Sangihe,” tuturnya.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Sangihe lebih memperhatikan masalah dan kekurangan para penghuni asrama, terutama masalah air bersih.
“Kiranya Pemerintah Kabupaten bisa meminimalisir kekurangan dan masalah kehidupan kami, diantaranya air bersih yang masih bergantung PDAM, karena dalam seminggu biasanya hanya 2 kali air mengalir, begitu juga masalah fasilitas yang masih minim lainnya,” ungkap Alvianus Tempongbuka, seorang mahasiswa dari Fakultas Fisip Universitas Samratulangi yang berasal dari Desa Lesabe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan juga Ketua Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Sulut.
Harapan kami mahasiswa, bagaimana Pemerintah mampu meminimalisir kekurangan para mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut.
“Kiranya harus lebih peduli soal persoalan kehidupan mahasiswa dan harus mengatur secara detail agar tidak ada kecemburuan sosial di antara para mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Sangihe.” Harap Alvian. Seraya menambahkan fasilitas
penyediaan sumur suntik adalah langkah meminimalisir persoalan air bersih. (Det. D001)