POHUWATO, (deteksinews.id) -. Terkait keberadaan alat berat eksavator yang ada dilahan tambak dan sempat dipersoalkan salah satu warga, Dody Arisandy angkat bicara.
Dihubungi awak media ini, Minggu (28/3) Dody yang juga pengusaha perikanan tersebut memberi penjelasan bila keberadaan alat tersebut, benar adanya.
Hanya saja keberadaan alat tersebut, sedang melakukan rehab tambak yang ada di wilyah APL .
Di katakannya, bila ada tuduhan alat tersebut sedang membuka lahan baru, Dody justeru menantang warga itu, untuk membuktikannya.
“Alat itu sedang melakukan rehab tambak milik kelompok.” Terang Dody Arsandy.
Masih kata Dody, alat tersebut tidak benar sedang membuka lahan baru, apalagi diwilayah kawasan terlarang.
Tidak ada pembukaan tambak baru, yang kita lakukan rehab, semuanya 3 petak,” Ungkapnya seraya menegaskan” sekali lagi saya tekankan hanya rehab pematang.”
Sementara lokasi rehab tambak tersebut terang Dody, berada di lokasi desa Yipilo bukan di Wonggarasi Tengah, seperti dalam postingan warga pada media sosial.
“Apalagi postingannya pada akun milik Polda Gorontalo.” Sesalnya.
Dody kembali jelaskan, posisi alat tersebut sedang tergelincir di pinggir sungai saat akan menyeberang, sehingga mengakibatkan alat itu mengalami kendala dan macet.
“Pas sudah mau nyebrang keluar, air dapat sampe, sehingga macet.” Terang Doddy dalam dialek Bugis.
Sementara terang Doddy, rehab yang dilakukan saat itu miliknya kelompok masyarakat diantaranya, tambak milik Amir dan Ahmad Main di Yipilo, dan tambak yang dikelola Tahir, Ka Kasim dan Ain Botutihe.
“Yang di kerja tambak rehab milik Amir di Yipilo Tahir di Suka Damai
Ka Kasim di Suka Damai
Ain Botutihe di Suka Damai
Ahmad Maun di yipilo, semuanya di wilayah APL.” terang Dody melalui tulisannya via Mesenggers yang dikirimkan keredaksi.
Dody justeru berencana akan mempolisikan Akun milik Fahri Liputo, karena sudah menyebarkan berita bohong dalam postingannya.
“Saya masih akan komunikasi dengan teman teman para pengacara, bila cukup bukti, saya akan lakukan langkah hukum.” Pungkasnya. (Det. 001
