
Pohuwato, DETEKSINEWS.ID – Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) memberikan apresiasi terkait, gerak tanggap Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pohuwato bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), KPH III turun lapangan melakukan investigasi adanya aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah Kecamatan Marisa.
Hal ini ditegaskan aktifis LAI Harson Ali, saat menghubungi awak media ini dari salah satu warkop di kawasan perkantoran Blok Plan, Kamis (30/1/25)
Aktivitas pengrusakan gunung di wilayah Desa Bulangita dan Botubilotahu Kecamatan Marisa kata Harson, adalah wilayah yang di datangi Komisi III DPRD, DLH dan KPH.
“Langkah ini patut diapresiasi, apalagi terinformasi ada salah satu oknum pelaku usaha yang sempat beradu argumen dengan Ketua Komisi III DPRD Hi.Nasir Giasi, karena terbukti dilapangan sedang beraktivitas PETI” terang Harson
Mirisnya kata Harson, lokasi yang di keruk ini berada di wilayah pusat kota Marisa, dan hanya berlokasi kurang lebih 1 kilo meter dari Rumah Sakit Bumi Panua (RSBP).
” Sekali lagi saya salut dengan langkah ketiga lembaga tersebut. Dan informasi ada 13 (tiga belas) alat berat berat jenis escavator yang beroperasi di wilayah PETI tersebut.” Urai Harson
Kepala Dinas DLH Pohuwato DR. Sumitro Monoarfa ketika dihubungi membenarkan adanya aktifitas PETI di wilayah dua desa di kecamatan Marisa tersebut.
Sumitro Monoarfa justeru memberikan apresiasinya kepada Ketua Komisi III DPRD kabupaten Pohuwato Nasir Giasi yang berani dan sangat populis memimpin agenda turlap ini.
“Saat berada di lokasi, Ketua Komisi III DPRD Pohuwato, Nasir Giasi sempat beradu argumen dengan oknum pelaku usaha PETI, namun beliau mampu meredam emosi meski cuaca dan situasi matahari panas.” Terang Sumitro
Ketua Komisi III Nasir Giasi dijelaskan Sumitro menegaskan, akan bertindak tegas terhadap semua yang terlibat dalam kegiatan PETI yang berlangsung di lokasi di 2 desa tersebut.
“Yang jelas dalam kegiatan turlap pada lokasi PETI kali ini, saya berikan apresiasi terhadap rekan rekan dari DPRD Pohuwato serta KPH III.” Pungkasnya sambil berharap akan ada langkah konkrit DPRD melalui rapat Forkopimda terkait maraknya aktivitas PETI di wilayah pusat kota Marisa. D002