PETI Pohuwato Bagai Air Yang Selalu Mencari Celah Agar Tetap Mengalir Bebas

PETI Pohuwato Bagai Air Yang Selalu Mencari Celah Agar Tetap Mengalir Bebas

229 views
0

Tim Pers Siber Indonesia Pohuwato

Harson Ali : “Dengan mengantongi rekomendasi kerusakan lingkungan dari DLH, LAI akan mengambil sikap melalui laporan resmi”

GORONTALO POHUWATO, deteksinews.id – Aktifitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato bagaikan air yang selalu mencari celah untuk tetap mengalir.

Bisa dikatakan kegiatan PETI tetap beraktifitas tanpa ada rasa takut dengan persoalan hukum, meski ada ancaman hukuman dan denda terkait pengrusakan lingkungan.

Pantauan awak media ini dilapangan, tampak jelas alat berat jenis escavator dengan leluasa, dan main sembunyi sembunyi beraktivitas tak ada rasa takut seakan ada kekuatan besar yang menjadi benteng para pelaku usaha.

Dan unik serta miris dilihat, justeru yang dirambah wilayah Cagar Alam yang dilindungi oleh undang-undang

Pemandangan lain banyak terpantau alat berat terparkir tanpa beraktivitas sambil menunggu arahan dan perintah untuk kembali beraktivitas.

Buktinya terlihat jelas di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo, Desa Hulawa Kecamatan Buntulia, Desa Buntulia Jaya di Kecamatan Duhiadaa serta Desa Balayo Kecamatan Patilanggio Kabupaten Pohuwato.

Sekilas mengungkap kehadiran sejumlah escavator yang diduga terkait dengan aktivitas pertambangan emas ilegal.

Dalam pantauan dilapangan, sejumlah warga menyoroti kediaman seorang pelaku usaha, yang dikenal dengan namanya Ibu Suci, ter parkir sejumlah escavator.

Masyarakat setempat melaporkan adanya lima escavator yang merusak jalan akses desa karena lalu lalangnya alat escavator.

Namun, saat investigasi dilakukan, ternyata ada tujuh escavator yang terparkir di halaman rumah Ibu Suci yang terletak di kompleks Hulude Bunggu, Desa Buntulia Jaya.

Dari pengakuan suami Ibu Suci menyebutkan bila alat-alat tersebut digunakan untuk aktivitas PETI di Desa Hulawa.

Lebih miris yang mengatur alat tersebut, justeru oknum polisi yang bertugas di Polres Pohuwato.

Informasi suami ibu Suci, oknum polisi yang bertanggung jawab atas keluar masuknya escavator milik mereka tersebut.

Kepala Desa Buntulia Jaya, Rahmawati Pulumulo, saat dikonfirmasi tidak mengetahui adanya alat escavator yang terparkir di rumah Ibu Suci.

Terkait kerusakan jalan akses kampung, Rahmawati menjelaskan bahwa jalan tersebut merupakan bagian dari proyek LAPEN pada tahun 2017, dan pihaknya belum menerima laporan resmi terkait keluar masuknya escavator di lokasi tersebut.

Kapolres Pohuwato AKBP Winarno sebelumnya berjanji akan mengambil langkah tegas terkait kegiatan pengrusakan lingkungan melalui aktivitas Pertambangan menggunakan alat berat jenis escavator.

Perwakilan DPP Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) sebelumnya juga akan melakukan langkah melalui laporan resmi pengrusakan lingkungan, agar semuanya akan terbuka.

“Dengan mengantongi rekomendasi kerusakan lingkungan dari DLH Kabupaten Pohuwato, LAI akan mengambil sikap melalui laporan resmi” tegas Harson Ali dihadapan sejumlah awak media

Your email address will not be published. Required fields are marked *