Thomas Mopili: Kalau Saya Mundur dari Anggota DPRD dan Maju Cabup, Berarti Saya Hianat dan Kufur Nikmat

Thomas Mopili: Kalau Saya Mundur dari Anggota DPRD dan Maju Cabup, Berarti Saya Hianat dan Kufur Nikmat

206 views
0

GORUT [deteksinews.id]–Ketua Tim Pemenangan Koalisi Gorut Bercahaya, Thomas Mopili menegaskan, jika dirinya mundur dari anggota DPRD dan maju jadi calon bupati, berarti dirinya hianat dan jadi kufur nikmat. Dia menyebut tidak ingin menjadi orang yang hianat dan kufur nikmat.

“Saya tidak ingin jadi orang yang kufur nikmat. Saya barusan terpilih jadi anggota DPRD, terus saya mencalonkan lagi menjadi bupati. Itu artinya saya hianat terhadap amanah rakyat Ponelo, khususnya dan Gorut pada umumnya,” ucap Thomas saat menjadi Jurkam pada Kampanye Dialogis pasangan Koalisi Gorut Bercahaya, Thariq-Nur, di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Senin [14/10].

Suami Nurjana H. Yusuf itu mengatakan, jika setelah terpilih jadi anggota DPRD Provinsi, kemudian maju lagi sebagai calon bupati, dirinya telah hianat terhadap dirinya dan rakyat Gorut.

“Saya dipilih dan dipercayakan oleh rakyat untuk menjadi anggota legislatif yang tujuannya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat Ponelo Kepulauan khususnya, dan Kabupaten Gorut pada umumnya. Memperjuangkan aspirasi di DPRD Provinsi Gorontalo. Sekali lagi saya dipercaya oleh rakyat untuk menjadi anggota DPRD,” terangnya.

Ironisnya, lanjut Thomas, dirinya yang tidak ingin jadi orang kufur nikmat, justru orang lain yang merasa tak nyaman dengan sikapnya itu.

“Yang aneh, saya yang tidak mau jadi orang kufur, tapi pihak lain yang merasa tidak nyaman. Kata mereka ungkapan itu disuarakan tujuannya untuk mereka,” imbuh Thomas.

Dia menceritakan, dalam beberapa kali pertemuan dengan Thariq Modanggu–kini calon bupati–Thomas didorong jadi calon bupati oleh Thariq. Permintaan tersebut disampaikan Thariq dalam beberapa kali pertemuan.

“Namun saya sudah mengatakan kepada Pak Thariq, saya tidak mau jadi Cabup, sebab saya tidak mau jadi kufur nikmat. Saya tidak mau jadi penghianat rakyat, termasuk rakyat Ponelo kepulauan,” tandas dia.

Menurutnya, kalau kufur berarti tidak ada rasa syukur atas apa yang telah diberikan Allah. Kalau kita bersyukur atas nikmatNya, niscaya Dia akan menambahkan nikmat itu, dan jika kira tidak bersyukur, maka azabNya sangat pedih.

“Dengan saya menolak untuk jadi Cabup, istri saya jadi calon wakil bupati. Ini merupakan nikmat yang Allah anugrahkan karena mensyukuri nikmatnya. Tapi, jika saya kufur, niscaya ada hal-hal lain di luar nalar kita manusia yang bisa saja terjadi,” ungkap Thomas.

Untuk itu, Thomas mengajak warga mendukung dan memenangkan pasangan Thariq-Nur pada Pilkada.

“Mari kita menangkan pasangan Thariq-Nur pada Pilkada 27 Nopember akan datang,” ajak Thomas disambut hangat warga. [adv-D003]

Your email address will not be published. Required fields are marked *