Muzamil Hasan
Vanda Waraga/editor
POHUWATO, deteksinews.id – Dibuat gerah, somasi yang dilayangkan pengurus salah satu koperasi kepada Bupati Pohuwato, dinilai serta dianggapnya salah alamat.
Terkait kisruh kepengurusan koperasi DTM, Aktifis Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) Harson Ali dan juga salah satu tokoh masyarakat (Tokmas) Kabupaten Pohuwato akhirnya angkat bicara.
Pegiat anti korupsi ini dibuat geram terkait kekisruhan dua kubu yang saling mengklaim kepengurusan KUD Dharma Tani Marisa (DTM).
Padahal, menurut Aktivis Nasional ini, tanpa disadari mereka yang mengklaim KUD DTM, langkah tersebut merupakan tindakan provokasi terhadap masyarakat, yang akhirnya berdampak pada kondusifitas di daerah.
“Daerah ini pun akan jadi gaduh dengan beragam pernyataan, sehingga berdampak negatif, dan yang menjadi korban bukan kedua kubu berseteru.
“Justru korban pernyataan mereka, malah masyarakat Pohuwato termasuk saya sendiri selaku putra daerah”, kata Harson.
Olehnya itu, ia menegaskan agar polemik ini dapat segera diakhiri. Karena, kata Harson, apabila mau mencari siapa yang benar dan salah, sah tidaknya itu ada ranahnya.
Kisruh KUD hari ini oleh kedua kubu yang saling mengklaim kata Harson, haruslah di sudahi.
” Dan somasi terhadap pemerintah daerah dalam hal ini Bupati, Wakil Bupati dan Kadis Perindagkop itu, saya menganggapnya ngawur”, ujar Harson.
Polemik yang terjadi selama ini, kata dia lagi, seharusnya tidak menggangu ruang publik.
“Kritik boleh. Namun, hari ini yang terjadi kekisruhan dua kubu justru membuat masyarakat bingung, sebab masing-masing mengklaim legal, yang harusnya itu kan ada salurannya ke proses hukum”, jelas Harson.
Terakhir, ia berharap kedua kubu haruslah berpikir bijak dan teduh, sehingga daerah kita tetap kondusif dan para investor nyaman dengan tetap menghargai keputusan pemerintah daerah.