
Laporan Perhimpunan Jurnalis Siber
POHUWATO, (deteksinews.id) – Lembaga Pengawasan Kinerja Pemerintah (LPKP-GALAK) Kabupaten Pohuwato dan Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) soroti kinerja ULP Pohuwato
Pasalnya hasil tender yang diumumkan beberapa waktu lalu menuai tanda tanya.
Koordinator LAI di Gorontalo Harson Ali, Sabtu (6/8) kepada wartawan jaringan PJS menilai proses tender proyek TA 2022 terkesan diarahkan.
Buktinya kata Harson, ada justeru perusahaan yang berada di posisi ranking 7 bisa jadi pemenang tender proyek.
Padahal perusahaan yang sama juga kata Harson, juga memenangkan tender proyek pada posisi rangking 3.
“Aneh kan, menang pada posisi ranking 3 lumrah, tapi pada posisi rangking 7 menang, ini yang patut di koreksi.
Selain bersurat ke Ombudsman pihaknya kata Harson masih mengumpulkan bukti pendukung untuk melaporkan ini ke APH.
“Kita tunggu saja hasil investigasi yang dilakukan dan bagaimana model laporannya.” Ungkap aktifis yang berhasil mengungkap kasus Septik beberapa waktu lalu.
Pernyataan Harson Ali didukung Ketua LPKP-GALAK Pohuwato Hi Ismail Hippi.
Kepada wartawan deteksinews.id Jaringan PJS Indonesia Hi. Cuu panggilan akrab Ismail Hippi mengungkapkan fakta yang diketahuinya.
Di ungkapkan Ismail, salah satu perusahaan menang pada salah satu pekerjaan proyek di Lemito, dan itu dinilai wajar.
Namun kata Ismail, perusahaan yang sama menang lagi pada tender proyek SMP Lemito pada posisi ranking 7.
” Ini yang dinilai kurang sehat, dan wajar dipertanyakan.?.” Ungkapnya kesal.
Posisi ranking 7 bisa mengalahkan 1 – 6 ini kata Ismail Hippi kesannya seperti diarahkan.
Bukan hanya itu, perusahaan yang sama juga disinyalir menguasai sejumlah proyek diantaranya terang Ismail Hippi, BPP Marisa, Dengilo, dan SDN 03 Dengilo.
Baik Harson Ali maupun Ismail Hippi akan mendalami persoalan ini sebelum mengarahkan sisi persoalan ini ke APH
Hingga berita ini di kabarkan belum ada konfirmasi terkait yang di beritakan, ke pihak ULP Kabupaten Pohuwato.
PJS/D001