POHUWATO, (deteksinews.id) – Polemik pemilihan kepala desa serentak 10 Agustus 2022 diwarnai aksi yang menuntut transparasi baik panitia desa hingga Kabupaten yang berujung pada keputusan Panitia Seleksi (Pansel) .

Melihat fenomena tersebut Ketua LPKP-GALAK Pohuwato Hi Ismail Hippi, Rabu (3/8) angkat bicara.

Berbincang di kedai inspirasi Marisa, Hi Cuu panggilan akrab Ismail Hippi meminta transparansi panitia seleksi terkait hasil akhir dari nilai para calon kepala desa.

“Tak ada yang bisa disalahkan, namun yang dibutuhkan adalah transparansi.” Tegas Ismail Hippi.

Sehingganya terang Ismail, harus ada upaya transparansi pansel terkait hasil akhir.

“Bila perlu ada forum diskusi dan menghadirkan pansel dan para Cakades yang digugurkan.’ ungkapnya.

Artinya urai Ismail, jangan kembangkan fenomena Pilkades yang dinilai carut marut ini akan menjadi bola liar yang bermuara pada nama baik pemerintah daerah.

Hal yang sama juga diungkapkan aktifis Lembaga Aliansi Indonesia Harson Ali.

Menurutnya, demokrasi yang dikembangkan pada pelaksanaan Pilkades, seolah hanyalah demokrasi pesanan.

Apalagi dalam tim Pansel terang Harson, justeru ada nama tokoh politik salah satu partai, sehingga independensinya dipertanyakan.

Artinya, Pilkades serentak tidak terlepas dari wajah Pemerintah daerah, sehingganya perlu ada transparansi dari Pansel Pilkades.

“Saya sepakat dengan keinginan Ketua LPKP-GALAK yang harus lakukan diskusi dan bersifat transparansi.” Terang tokoh Pohuwato yang sudah 35 tahun bergelut dalam dunia LSM.

Dia berharap, jangan sampai demokrasi yang dilaksanakan saat ini merupakan demokrasi negeri dongeng.

(PJS/D001)