
Pohuwato, DETEKSINEWS.ID – Hujan kembali mengguyur wilayah Marisa Kabupaten Pohuwato dan kembali akan memberikan dampak lingkungan.
Setelah sekian orang menjadi korban di PETI Pohuwato, tragedi kembali terjadi dan kali ini korban pertambangan emas tanpa izin adalah warga lanjut usia.
Pengakuan warga kepada awak media Selasa (20/5/25) tragedi korban PETI terjadi di kawasan Desa Botubilotahu Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato pada Senin (19/5/25)
Masih pengakuan warga, korban bernama Ka Suna teridentifikasi lansia tersebut berasal dari pantai, dan terjebak pada lumpur tersebut diperkirakan setelah sholat Lohor.
“Kita mulai evakuasi korban pada sore hari setelah ba,da Ashar.” Ungkap sejumlah warga Botubilotahu
Lokasi kejadian di wilayah Desa Botubilotahu sementara sumber lumpur berasal dari aktivitas PETI di Hulude Bulahu yang menggunakan alat berat jenis excavator.
Dan korban menurut sumber dari warga sekitar masih dapat di selamatkan, meskipun sudah berlumur lumpur seluruh tubuhnya.
Sementara lokasi beroperasinya 4 (empat) alat jenis excavator tersebut seakan sulit tersentuh hukum dan terkesan ada pembiaran dan kurang perhatian serta kontrol dari pemerintah desa dan kecamatan di wilayah tersebut.
Warga berharap, ada larangan keras beraktifitas bagi pelaku usaha yang menggunakan alat berat jenis excavator khususnya di wilayah Hulude Bulahu yang berdampak banjir bagi penduduk yang bermukim di bawah kaki gunung itu..
Akibat aktifitas pertambangan di wilayah Hulude Bulahu, petani jagung mengalami gagal panen karena tanaman milik mereka rusak akibat aktifitas PETI.
“Silahkan menambang yang penting jangan dengan alat berat jenis excavator, tolong gunakan alat dan beraktifitas secara tradisional.” Ungkap sejumlah warga kepada deteksinews.id. sambil mengeluh dan berharap.
Sri Vanda Waraga/D002