
Gorontalo, DETEKSINEWS.ID – Perjalanan Dinas (perdis) bergerombol jelang pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato di Jakarta apakah sesuai mekanisme atau seakan bertatap muka agar aman kedepan…?
Fenomena ini menjadi tanda tanya di saat ASN harus maksimal dalam pelayanan, harus meninggalkan tugas pokoknya alasan konsultasi ke Departemen yang bersangkutan.
Padahal daerah butuh pelayanan maksimal menopang program presiden Prabowo Subianto yang terus gaungkan penataan ruang ASN dalam kerangka efisien.
Namun efisiensi itu tidak berlaku di kabupaten Pohuwato, justeru terus menjadikan lahan sebagai ajang untuk mengoptimalkan perdis yang tak tau ending positif untuk daerah.
Sehingganya banyak elemen yang
Di tengah kebijakan Pemerintah Pusat mengenai efisiensi anggaran, khususnya dalam belanja aparatur negara, langkah Pemerintah Daerah (Pemda) Pohuwato justru menimbulkan tanda tanya.
Sejumlah pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pohuwato dikabarkan banyak melakukan perjalanan dinas ke Jakarta, mulai dari Pejabat Eselon II, para Kabag hingga staf,
Tujuan mereka tidak lain adalah menghadiri pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih tahun 2024 yang rencananya akan digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Kebijakan efisiensi anggaran yang digaungkan pemerintah pusat bertujuan untuk menekan pengeluaran yang tidak mendesak, termasuk perjalanan dinas. Namun, rencana keberangkatan sejumlah pejabat Pemda Pohuwato ini justru bertolak belakang dengan semangat penghematan tersebut.
Undangan pelantikan yang biasanya hanya diperuntukkan bagi pejabat yang memiliki keterkaitan langsung dengan acara, kini tampaknya diartikan secara lebih luas oleh sejumlah pihak.
Alih-alih hanya dihadiri oleh unsur yang berwenang, justru ada gelombang pejabat daerah yang ingin turut serta, seolah pelantikan ini menjadi ajang seremonial besar yang harus disaksikan langsung.
D002