Dihantam Soal 127 Janji dan PTT/GTT, Tim KGB: Kami hanya Menjawab Sesuai Fakta Lapangan

Dihantam Soal 127 Janji dan PTT/GTT, Tim KGB: Kami hanya Menjawab Sesuai Fakta Lapangan

225 views
1

GORUT [deteksinews.id]–Tim Koalisi Gorut Bercahaya yang mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara [Gorut[, Thariq-Nur, kian intens menanggapi berbagai hantaman lawan politik, terutama terkait 127 janji dan soal Pegawai Tidak Tetap [PTT]/Guru Tidak Tetap [GTT].

Pada kegiatan Kampanye Dialogis Thariq-Nur di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Tomilito, Selasa [15/10], Ketua Harian Tim Pemenangan Wilayah Barat, Thamrin Yusuf. menjelaskan, apa yang digembar-gemborkan pihak lawan sangat bertentangan dengan kondisi real di lapangan.

Dalam orasinya, Thamrin Yusuf yang pada masa kepemimpinan Indra Yasin-Thariq Modanggu menjabat sebagai Asisten II yang kemudian menjadi Asisten I Sekretariat Daerah itu, menceriterakan, suatu saat Wakil Bupati–Thariq Modanggu, mendapat perintah dari Bupati–Indra Yasin.

“Suatu saat Bupati [Pak Indra Yasin, Red] memerintahkan Wakil Bupati [Thariq Modanggu, Red] untuk mengecek langsung program kerja masing-masing Organisasi Perangkat Daerah [OPD]. Jabatan saya waktu itu Asisten II. Maka dikumpulkanlah OPD-OPD ini oleh Wakil Bupati. Hasilnya, program kerja yang terkumpul saat itu ada 127 program dari semua OPD. Program kerja itulah yang kemudian dimasukkan dalam rencana pembangunan daerah jangka menengah,” imbuh anggota Legislatif DPRD Kabupaten Gorut itu panjang lebar.

Menurut Thamrin, 127 program itu yang digali dari OPD-OPD, bukan 127 janji kampanye Indra-Thariq seperti yang disebar-sebarkan oleh pihak lawan untuk menjatuhkan pasangan Thariq-Nur.

“127 program itu bukan janji kampanye. Jadi pihak lawan menyerang pasangan Thariq-Nur dari berbagai sudut. Dan herannya, tidak ada satupun yang benar. Hanya saja, Pak Thariq selalu berpesan kepada kami Tim Pemenangan agar tidak menyerang. Tangkislah serangan-serangan mereka dengan fakta-fakta lapangan,” tandas Thamrin.

Dalam proses perjalananannya, program kerja itu terkendala oleh karena Covid-19 yang turut memporak-porandakan sendi-sendi ekonomi rakyat, khususnya di Gorontalo Utara. Sebagian tidak bisa terlaksana.

“Saat itu, konsentrasi penganggaran berubah karena covid. Terjadilah pemangkasan anggaran besar-besaran yang kemudian difokuskan kepada penanganan covid. Akibatnya, sebagian program tidak bisa dilaksanakan,” terangnya.

Selain itu, lanjut Thamrin, isu soal Pegawai Tidak Tetap [PTT] atau Guru Tidak Tetap [GTT] juga masih menjadi isu yang selalu menghiasi arena kampanye lawan.

“Soal PTT dan GTT. Di masa Pak Indra Bupati dan Pak Thariq jadi wakilnya, sudah ada 320 orang yang jadi ASN PPPK, sedangkan di masa kepemimpinan Pak Thariq sebagai bupati, 2 kali pengangkatan. Walaupun hanya 1 tahun 6 bulan, akan tetapi berhasil memperjuangkan PTT menjadi ASN hingga berjumlah 1800 orang lebih menjadi PPPK. Menyangkut PTT, PPPK, dan PNS, saya sangat tahu persis, karena saat itu juga saya sempat menjadi Asisten I,” ungkap Thamrin mengklarifikasi.[adv-D003]

Your email address will not be published. Required fields are marked *