
Pohuwato, DETEKSINEWS.ID – Tampaknya polemik dugaan pungutan liar (pungli) pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Popayato terus bergulir.
Terkait dugaan pungli pada management salah satu SPBU di wilayah Popayato yang tuai pro kontra, di tanggapi salah satu pemuda yang berasal dari wilayah itu,
Kasmat Toliango justru menantang pihak manajemen SPBU untuk polisikan oknum penyebar fitnah yang sebelumnya menuding pihak SPBU terkait dengan adanya dugaan pungutan liar yang di tuduhkan tersebut.
Ia mengatakan jika benar adanya tudingan pungutan liar dari oknum itu, maka pihak SPBU di minta laporkan ke pihak kepolisian.
“kalau memang benar ini adalah tudingan atau fitnah silahkan di laporkan ke pihak yang berwajib biar ada efek jerahnya” tegasnya.
Selain itu, Kasmat juga menyampaikan bahwa problem yang saat ini terjadi merupakan bagian dari kontrol publik.
Sehingga menurutnya, pihak manajemen harusnya punya pola pikir yang cukup untuk menganalisis problem di SPBU yang dikelolanya.
“Bila managementnya disiplin serta inovatif dan cerdas, dia akan panggil petugas pengisian serta evaluasi, bukannya pihak SBPU mengatakan ini adalah tuduhan tanpa bukti dan tidak melakukan evaluasi,” ungkap Kasmat.
Lebih jauh, Kasmat membeberkan bahwa syahril tidak akan bersuara demikian jika hal itu bukan peristiwa yang dialaminya dan atau keluarganya dilapangan.
“Bisa saja ada kerabat dekatnya petani dan nelayan pengguna solar dan mereka mengeluhkan hal yang sama. Makanya saya tantang pihak manajemen untuk lapor polisi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Popayato (AMP) menyoroti dugaan praktik pungutan liar (pungli) di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato. SPBU tersebut diduga meminta pungutan tambahan kepada pembeli solar subsidi.
Koordinator AMP, Syahril Razak, mengungkapkan bahwa pungutan dilakukan dengan cara meminta bayaran Rp50 ribu untuk setiap pengisian solar subsidi. Ia menilai, praktik semacam ini mustahil tidak diketahui oleh pemilik maupun direktur SPBU.
“Hal begini terjadi setiap hari. Mustahil kalau pemilik SPBU tidak tahu tentang hal ini,” tegas Syahril.
Disisi lain, Management SPBU Popayato Timur, melalui pimpinannya Yeni Ema Tulung membantah tudingan adanya pungutan liar yang terjadi di SPBUnya.
“ Tidak betul uti,” Ujarnya singkat. Saat di hubungi oleh tim media PSI Kamis (18/09/2025).
TIM PSI- D002