DPD LA HAM Pohuwato Soroti Kerusakan Lingkungan Di Wilayah Lingkar Kota Marisa

DPD LA HAM Pohuwato Soroti Kerusakan Lingkungan Di Wilayah Lingkar Kota Marisa

315 views
0

Pohuwato, DETEKSINEWS.ID – Suplai sedimentasi melalui kerusakan lingkungan yang diakibatkan aktifitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Teratai Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato, tak terelakan.

Pantauan awak media, Selasa menjelang malam (1/7/25) di lokasi tersebut terus menggila aktifitas alat berat jenis excavator.

Ketua DPD LA HAM Pohuwato Ismail Hippy saat di temui di lokasi menjelaskan, bahwa aktifitas PETI, selain merusak habitat lingkungan, juga menjadi penyumbang sedimentasi yang bermuara ke sejumlah desa di pusat pemerintahan Kota Marisa.

“Ini yang di kritisi  kami, olehnya instansi terkait bersama pemerintah desa dan kecamatan harus mengambil sikap tegas.” Ungkapnya.

Meskipun ada pengerukan sedimentasi yang dilakukan oleh pelaku usaha, namun kata Ismail Hippy, itu sifatnya sementara dan apabila hujan mengguyur pasti sedimentasi dan banjir akan mengepung kembali sejumlah wilayah di pusat pemerintahan Kota Marisa.

Senada dengan pernyataan Ismail Hippy, perwakilan DPP LA HAM di Provinsi Gorontalo Hasan Lasiki juga menyesalkan aktifitas yang berujung bencana banjir dan sedimentasi bila hujan mengguyur.

“Bila tidak ada tekanan instansi terkait, maka persoalan kerusakan lingkungan akan menjadi atensi kami nanti.” Terang Hasan Lasiki seraya menambahkan pada Munas Agustus 2025 ini akan menjadi atensi kami saat audence dengan kementrian DLH serta pihak Gakum RI

Apalagi tambahnya, lokasi yang menjadi investigasi kami, muara banjir dan sedimentasi kearah Desa Bulangita dan Desa Teratai serta Botubilotahu.

Yang mirisnya terang Hasan Lasiki, ada program infrastruktur penanggulangan bencana alam yang akan di kerjakan di Desa Bulangita.

“Dan itu di bandrol milyaran rupiah, nah bila ini gagal di sebabkan aktifitas PETI di wilayah tersebut, siapa yang bertanggung jawab.” Urainya.

Yang pastinya tambah Hasan, dana yang sulit di perjuangkan oleh pemerintah daerah akan gagal bila aktifitas PETI tidak di hentikan.

“Yang jelas melihat aktifitas PETI tadi, justeru kami pesimis akan menggagalkan program pemerintah pusat melalui penanggulangan bencana.

Terpantau mereka yang beraktifitas di lokasi tersebut berinisial, Dd alias Ded, UM alias Uten, MM alias Muku, BR alias Barot dan sejumlah nama lainnya yang terdata dalam investigasi, Selasa sore hingga malam (1/7/25)

Tim-D002

Your email address will not be published. Required fields are marked *