
Pohuwato, DETEKSINEWS.ID – Meskipun terus mendapat tekanan dan hujatan, namun tekad para penambang rakyat memperbaiki lingkungan serta menekan angka penyebaran virus Malaria mendapatkan apresiasi para aktifis.
Hal ini diungkapkan aktifis senior Ato Hamzah, Rabu (05/03/25) saat menghubungi awak media ini usai melaksanakan shalat Magrib.
“Saya tak banyak berkomentar, dan apa yang dilakukan masyarakat penambang dalam memperbaiki lingkungan, patut diapresiasi .” Tegas Ato.
Apalagi terang Ato Hamzah, dengan menggandeng Karang Taruna, masyarakat penambang juga berpartisipasi aktif dalam menjaga kesehatan lingkungan,
“Jujur saya katakan, itu harus di apresiasi penuh oleh pemerintah maupun stakeholder yang ada.” Terang Ato Hamzah
Lanjut kata Ato Hamzah, para penambang rakyat di Kabupaten Pohuwato saat ini, terus menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan lingkungan.
Terutama urai Ato Hamzah, dengan berpartisipasi aktif dalam upaya pemberantasan malaria.
Hal yang sama juga diungkapkan Anton Lahay, SH saat berbincang dengan awak media ini melalui saluran telepon.
Di katakan aktifis senior ini, dengan menggandeng Karang Taruna Kabupaten Pohuwato, tambah Anton, para penambang rakyat bersatu padu dalam aksi pencegahan penyakit terutama yang di timbulkan oleh nyamuk.
“Kawasan pertambangan yang rentan terhadap penyebaran nyamuk penyebab penyakit Malaria. Itu yang menjadi sasaran saat ini” Ungkapnya
Seperti yang dilansir dari Kilasaktual.Com Ketua Karang Taruna Kabupaten Pohuwato, Abdul Karim Pakaya, menegaskan bahwa organisasi sosial yang dipimpinnya siap turun langsung ke lapangan untuk membantu pemberantasan malaria.
“Kami dari Karang Taruna Pohuwato bersama masyarakat penambang siap bergerak. Dan kita sudah memiliki obat pembunuh jentik nyamuk (ABATE) sebanyak 100 botol.” Kata Ketua Karang Taruna.
Saat ini pihaknya kata Abd Karim Pakaya, tinggal menunggu arahan dari Satgas untuk turun langsung melakukan penyemprotan dan distribusi di wilayah-wilayah terdampak.
Komitmen ini diperkuat melalui koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam pertemuan yang berlangsung di Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato pada siang hari tadi, tepat setelah waktu ba’da zuhur.
Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah strategis dalam menangani malaria, termasuk distribusi ABATE, penyuluhan kepada masyarakat, serta pelaksanaan program pencegahan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
“Kami sadar bahwa malaria adalah ancaman serius, terutama bagi masyarakat yang tinggal dan bekerja di sekitar tambang.
“Dengan kerja sama yang solid antara Karang Taruna, masyarakat penambang, dan pihak terkait lainnya, kami berharap dapat menekan angka kasus malaria di Pohuwato,” tambah Abdul Karim Pakaya.
Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, mengingat wilayah pertambangan sering kali menjadi daerah dengan risiko tinggi terhadap penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles tersebut.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan pencegahan malaria di Pohuwato dapat berjalan lebih efektif dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam upaya menjaga kesehatan lingkungan mereka. D002