
Gorontalo Utara, DETEKSINEWS.ID – Calon Bupati Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Thariq Modanggu, akhirnya buka suara terkait Pemungutan Suara Ulang (PSU), yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Tanggapan Thariq tersebut, diungkapkannya saat memberikan sambutan pada acara Halal Bihalal Partai Golkar Kabupaten Gorut, dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan 1146 Hujriyah/2025 Masehi, di Kediaman pribadi Calon Bupati Gorut Nurjana Yusuf, Jumat (28/02/2025).
Menurut Thariq, PSU merupakan keajaiban kedua bagi pasangan calon Thariq Modanggu dan Nurjana Yusuf (Bercahaya), setelah sebelumnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) merubah ambang batas pencalonan, yang membuat dirinya dapat mencalonkan diri secara mandiri lewat Partai Golkar.
“Ketika tak ada satu pun pandangan politik yang menyatakan Partai Golkar bisa mengusung Thariq Modanggu secara mandiri, tetapi Allah yang maha perkasa membukakan jalan itu lewat putusan MK,” tutur Thariq, Jumat (28/02/2025).
Thariq menegaskan, setelah ada putusan MK yang memerintahkan PSU di Kabupaten Gorut, dirinya kembali diberikan kesempatan kedua untuk melanjutkan perjuangannya membawa Kabupaten Gorut ke arah yang lebih baik.
“Tidak ada yang sia-sia apa yang sudah menjadi kehendak Illahi. Keputusan MK yang membatalkan hasil Pilkada kemarin, saya yakin merupakan takdir dari Tuhan, sebab tidak ada sebiji zarah pun yang bergerak di alam semesta ini tanpa seizin Allah,” tegas Thariq.
Selanjutnya Thariq menepis, bahwa putusan MK berdampak negatif pada keuangan di daerah, yang harus menyediakan anggaran milyaran rupiah lagi untuk melaksanakan PSU, ditengah devisitnya anggaran.
“PSU memang akan menyedot anggaran daerah lebih kurang 8 Miliar, tetapi kerugian daerah bisa jadi akan lebih besar dari itu jika daerah ini dipimpin oleh orang yang tidak pas atau tidak tepat memimpin Gorontalo Utara. Dengan kata lain, 8 Miliar adalah harga yang harus dibayar untuk menyelamatkan daerah ini dari kerusakan yang lebih besar dan berdampak jangka panjang,” tegas Thariq.
Thariq menambahkan, dalam menghadapi PSU nanti, kekuatan pasangan Bercahaya bukan ada pada materi, melainkan eratnya hubungan silaturahmi yang terjalin dan terawat dengan baik.
“Saya yakin, yang memilih pasangan Bercahaya yang mencapai puluhan ribu orang, memilih pasangan Bercaha bukan karena uang, akan tetapi karena hubungan silaturahmi. Oleh karena itu, kita mesti terus menjaga hubungan silaturahmi untuk memenangkan pasangan Bercahaya pada PSU nanti,” pungkasnya. (D002)