
Vanda Waraga
POHUWATO , deteksinews.id – Bupati Pohuwato Saipul A Mbuinga, menegaskan, pondok pesantren harus mampu hasilkan generasi berkualitas
Hal tersebut di katakannya pada apel akbar Hari Santri Nasional (HSN) di lapangan Buntulia Utara, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, pada Ahad (22/10/2023).
Dengan tema ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’ untuk meramaikan acara tersebut, mengandung pesan bahwa perayaan Hari Santri tahun ini akan disambut dengan semangat tingg.
Bupati Pohuwato Saipul A Mbuinga berharap, sebagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan, pondok pesantren diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatnya mutu dan kualitas sumber daya manusia yang religius serta berakhlakul karimah serta generasi berkualitas
“Atas nama pemerintah saya menyampaikan terimakasih atas sumbangsih lembaga pondok pesantren khususnya di kabupaten pohuwato termasuk di dalamnya peranan dari para kiay, para ulama, dan para sesepuh dalam upaya membentuk karakter para santri yang cerdas, baik cerdas secara intelektual, emosional, dan cerdas secara spiritual”, kata Bupati Saipul Mbuinga.
Terlihat hadir Ketua Komisariat Daerah (Komda) AlKhairaat Kabupaten Pohuwato Hamdi Alamri, Wanita Islam AlKhairaat, Ketua HPA Abdul Muthalib Karim, Ketua Banaat AlKhairaat Karmila Jauhari, Ketua Ikatan Alumni AlKhairaat Abdul Hamid Sukoli, Sesepuh AlKhairaat dan seluruh pengurus HPA dan Banaat AlKhairaat 13 Kecamatan di Kabupaten Pohuwato.
Sementara dari warga Nahdliyyin diantaranya Ketua PCNU Pohuwato Daiman Ali, Ketua Muslimat NU Ismiati Ahmad, pengurus GP Ansor, serta pengurus Fatayat NU dan pengurus PMII Pohuwato.
Dihelat oleh pengurus Komda AlKhairaat, Wanita Islam AlKhairaat, Himpunan Pemuda AlKhairaat dan Banaat AlKhairaat Kabupaten Pohuwato, dan Ikatan Alumni AlKhairaat, acara ini dihadiri juga oleh warga Nahdliyyin serta ratusan santri dari berbagai pondok pesantren dan madrasah AlKhairaat di Kabupaten Pohuwato.
Dikesempatan itu, para santri berikrar menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menghindari isu Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA).
Iwan/D002