Vanda Waraga
POHUWATO, deteksinews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo apresiasi langkah Pani Gold Project (PGP) dalam melakukan verifikasi lapangan terkait lahan milik para penambang di lokasi kontrak karya yang ada Kecamatan Buntulia.
Hal ini di tegaskan Pj.Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya dalam pengantarnya pada agenda sosialisasi pemberian tali asih bagi para penambang beberapa waktu lalu, di Sunrise Hotel Marisa.
Terkait tali asih kata Pj. Gubernur, dari data yang diperoleh pertanggal 21 September 2023 terdapat 2135 profosal yang sudah di serahkan ke satgas dan pemkab Pohuwato.
Kemudian data selain itu kata Ismail Pakaya, ada 419 titik kordinat tidak ada porofosal.
“Saat itu saya tanyakan kepada teman-teman apakah semua itu sudah masuk.” Ungkap Gubernur Gorontalo
Berdasarkan diskusi dengan pihak perusahaan urai Gubernur Gorontalo, oleh pihak perusahaan semua akan di terima dengan catatan akan di verifikasi langsung.
“Karena terus terang saja dari ada yang punya profosal ada yang cuma tunggo-tunggo huoyoto mao (menunjuk lokasi yang dipenuhi rumput) dan dibuatkan profosal.” Kata Gubernur
Dalam pengantar kata Gubernur menambahkan, bagi lokasi yang aktif dan tidak aktif kami sudah coba, ternyata tidak bisa dengan di uji di atas kertas atau meja dan harus di uji lapangan.
“Dan ini yang di sosialisasikan oleh pihak perusahaan terkai tahapan yang akan dilalui tersebut.” Urainya.
Sementara terkait dengan besaran jelas Gubernu, nilai tali asih kita sepakat dengan pihak perusahaan, berdasarkan negosiasi antara pemilik lokasi dan pihak perusahaan,
“Ada pertimbangan 17 lokasi yang ada di titik penambang yang bilang ke saya beda-beda hasilnya jadi kita sepakat negosiasi.” Tambahnya.
Karena keterbatasan SDM pemilik lokasi akan di dampingi tim Polri dan TNI serta tokoh masyarakat yang faham di titik lokasi.
“Ini yang akan di ajak ke atas untuk memberi keterangan. Jadi pihak perusahaan, pemilik lokasi, dan satgas akan melakukan verifikasi.” Ungkapnya
Pada rangkaian itu akan terjadi negosiasi harga, kata Gubernur , dan perusahaan bilang ke saya kemarin itu akan di mulai besok (Sabtu/21/10).
“Dan skala prioritas lokasi yang akan di paparkan oleh pihak perusahaan. Itu akan di perkirakan sampai bulan januari untuk menguji pembicaraan dan lain-lain.” Jelasnya
Jadi kata Gubernur, kita fokus di tahapan dan pembayaran, terhadap aspirasi yang lain pemerintah masih meminta waktu untuk menyelesaikan.
Jadi lokasi itu belum ada yang meminta IPR dan baru aspirasi, sehingga jelas Gubernur, sampaikan ke penambang pemerintah usulkan harus mengurus ijin, walaupun belum bisa di teruskan ijinnya, karena masih warna abu-abu di sistem, karena regulasi yang mengatur belum selesai di pemerintah pusat.
Dalam posisi menunggu, dan regulasi itu yang kita proses kemungkinan keluar NSPKnya, sehingga ungkap Gubernur, masyarakat kita yang tadi tidak bisa melaut dan bertani ada tempat beraktivitas yang legal.
“Untuk KUD dan lainnya, saya minta kita fokus, jadi hari ini kita bicara tali asih, dan ini semua yang sudah dilakukan oleh pemerintah Pohuwato dan Provinsi terhadap aspirasi yang di sampaikan oleh pemilik lokasi tambang.” Harapnya.
MudM/D002