SMP Negeri 7 Gorontalo; Antara Banjir, Prestasi dan Visi

SMP Negeri 7 Gorontalo; Antara Banjir, Prestasi dan Visi

375 views
0

KOTA GORONTALOdeteksinews.id – Kesan SMP Negeri 7 Kota Gorontalo sebagai sekolah tak berprestasi terbantahkan, menyusul bergulirnya pelbagai prestasi sekolah yang dipimpin Hj. Suharti Dama, S.Pd.

Dari kesan kumuh hingga ‘langganan banjir’ pun tak pelak kerap menjadi pandangan miring yang diarahkan ke sekolah yang berdiri sejak 1 Juni 1982 itu.

“Ya, memang, sebelum-sebelumnya, seperti itu pandangan miring orang. Akan tetapi, dengan beragam prestasi dan kondisi sebagian besar bangunannya yang semakin representatif ini, memungkinkan penilaian-penilaian negatif itu terbantahkan,” kata Suharti ketika berbincang dengan Wartawan Deteksi News di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

Awalnya, SMP Negeri 7 Gorontalo menjalankan aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)–masih menumpang sementara di SMP Negeri 1 Gorontalo– menyusul terbitnya Surat Keputusan nomor: 0299/0/1982, tanggal 1 Juni 1982, tentang Pendirian Sekolah.

Tepat, hanya berselang setahun, dikuatkan lagi dengan Surat Keputusan nomor : 420/Disdik/Sekret/2993 tanggal 1 Juni 1983 tentang izin operasional.

Di era 80-an hingga 90-an, hanya sedikit orang tahu tentang prestasi berhasil ditorehkan sekolah ini.

Meski masih memiliki sarana dan prasarana terbatas dengan memiliki 4 ruang belajar, tetapi siswanya tak kalah bersaing dengan sekolah setingkat lainnya di Kota Gorontalo–Kotamadya–waktu itu.

Prestasi di bidang akademik maupun olah raga tak pelak menjadi andalan para siswanya. Bahkan terinformasi, pada ujian Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS) tahun 1989 dengan fokus pada bidang studi Matematika, IPA dan Bahasa Inggris (MIPABING), sekolah ini berhasil menyabet peringkat satu tingkat SMP se-Kota Gorontalo.

Alhasil, sejumlah siswa jebolan sekolah tersebut berhasil masuk dalam lingkaran birokrasi pemerintahan dan politik. Sebagian lainnya bahkan menjadi pengusaha, Dokter, TNI, Polisi, Jaksa, Akademisi dan lain-lain.

“Sebagian dari alumni kami tersebar di hampir semua lini dengan jabatan dan kedudukan yang baik pula. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai Kepala Sekolah,” urai Suharti, tersenyum bahagia bercampur haru. Mantan Kepala SMP Negeri 9 Gorontalo itu pun nyaris tak kuasa menahan rasa harunya.

Ini sebagian nama alumni SMP Negeri 7 Gorontalo yang kini berkiprah di lintas sektoral :

1. H. Abd. Latif Yunus, mantan anggota DPRD Kota Gorontalo, dua periode.

2. H. Adnan Entengo, Anggota DPRD Kab. Goronralo, dua periode, Sekarang Anggota DPRD Prov. Gorontalo, periode kedua.

3. Gustam Ismail anggota DPRD Kab. Gorontalo Utara, dua periode.

4. Albert Pede, SH., M.H., Akademisi, mantan Dekan Fakuktas Hukum Universitas Ichsan Gorontalo.

5. Edy Pakaya, Kepala Desa Biluhu Tengah, Kab. Gorontalo, periode ketiga.

6. Sukandi Maku, SH., M.H, Jaksa.

7. Abdul Halim Katili, Sekretaris Dinas Pariwisata Kab. Bone Bolango.

8. Try Antu, Redaktur Pelaksana Harian Radar Gorontalo.

9. Hans Pieter Mahieu, Redaktur Pelaksana Media Deteksi News, mantan Pimpinan Redaksi Media Lensa Gorontalo.

10. Syafrudin Usman, salah satu Kepala Bidang pada salah satu dinas di Kabupaten Bone Bolango.

11. dr. Elen Lukum, Dokter spesialis pada RSU Aloei Saboe

12. AKP. Hein Lumentut, perwira polisi di Mapolda Sulut.

13. Feybe Ellen Lumuru, Branch Manager salah satu perusahaan Tour and Travel terkemuka di Provinsi Bali

Selain nama-nama tersebut, masih terdapat sejumlah alumni yang sukses berkiprah sesuai bidangnya masing-masing.

Sarana dan Prasarana Mulai Aman dari Banjir

Menelisik lebih jauh soal masa lalu, sebaimana digambarkan di atas, SMP Negeri 7 Gorontalo memang rentan dilanda banjir. Kondisi itu sudah pasti dapat mengganggu KBM siswa dan guru serta pegawai Tata Usaha.

Saat ini, mulai nampak bangunannya kokoh dengan pondasi yang dibuat lebih tinggi dibanding sebelumnya demi menghindari datangnya banjir, walau mesti diakui pula, masih ada sejumlah bangunan lama atau sudah dimakan usia, namun banguan lama itu sementara diperjuangkan lagi anggaran pembangunannya.

“Namun demikian, bangunan itu tidak berpengaruh dengan keindahan bangunan baru yang fondasinya lebih tinggi. Bangunannya sudah semakin representatif. Bisa membuat semua siswa dan para guru nyaman. Di sebelah kiri juga, ada gedung yang sementara dikerjakan. Dan, ini akan menambah keindahan dan daya tarik orang rua siswa,” jelas mantan guru di SMP Negeri 1 Gorontalo ini.

Mandiri dan Terakreditasi A

SMP Negeri 7 Gorontalo, kini menjadi sekolah mandiri yang telah telah terakreditasi A sejak 31 Desember 2015.

Artinya, dengan akreditas itu, menunjukkan bahwa sekokah ini tidak dapat lagi diragukan kualitasnya.

Akreditasi merupakan pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu.

Hal tersebut adalah proses penilaian atau evaluasi mutu suatu institusi oleh tim ahli (yang disebut asesor) yang berdasarkan pada standar mutu yang telah ditetapkan.

Akreditasi dilakukan atas instruksi dari badan independen di luar institusi yang hasilnya berupa pengakuan terhadap suatu institusi telah memenuhi standar yang ditetapkan.

Penilaian dilakukan secara berkala dan berkesinambungan untuk menentukan apakah sebuah institusi layak beroperasi atau tidak.

Dengan begitu, menurut Suharti, tidak ada lagi yang perlu diragukan dengan sekolah tersebut.

Penilaian dan pengakuan kepada sebuah institusi (sekolah, Red), melalui proses penilaian untuk memperoleh nilai akreditasi A, bukanlah pekerjaan mudah.

“Oleh sebab itu, masyarakat sudah tidak perlu ragu lagi untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini,” imbuh Ibu kelahiran 23 Mei 1964 ini.

Motto “KEREN”
Dengan mengusung Motto “KEREN”, SMP Negeri 7 Gorontalo kian tampil terdepan dan menunjukkan di semua kalangan bahwa sekolah ini juga mampu bersaing dengan sekolah lainnya.

Suharti menjelaskan, “KEREN” merupakan akronim dari Kreatif, Energik, Religius, Empati dan Nasionalis. Akronim itu juga memiliki makna pilosofis tersendiri.

“Motto ini memiliki makna pilosofis yang cukup dalam, sehingga kami yakin, dengan mengusung motto ini, sekolah kami akan jauh lebih baik, dan lebih mandiri dibanding sebelumnya,” katanya.

Untuk diketahui, berikut nama-nama Kepala SMP Negeri 7 Gorontalo di masanya:

1. Dra. Amina Pedju Motota (1982 – 1989)
2. Nurdin Balu, BA, (1989 – 1996)
3. Dra. Rosmin Tome, Sm.H,  (1996 – 2002)
4. Drs. Abbas Thalib, (2002 – 2008)
5. H. Rii Adam, S.Pd, (2008 – 2012)
6. Abdul Hamid Taidi, S.Pd., M.Pd ( 2012 – 2015)
7. Lukman Suleman, S.Pd (2015 – 2020)
8. Hj. Suharti Dama, S.Pd (2020 s/d Sekarang)

Suharti mengatakan, dari prestasi para kepala sekolah dan para mantan guru serta guru yang masih aktif, dirinya terinspirasi mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan.

“Dari mereka saya terinspirasi mengembangkan dan meningkatkan mutu para alumni agar kelak mereka mampu mencapai cita-cita mereka,” ucapnya.##

Penulis : Hans Pieter Mahieu (Bang TITO)

Your email address will not be published. Required fields are marked *