Adam :”Saya di pukul dari belakang, saat menanyakan banyaknya gelong, sementara mobil kami antrian panjang dan belum terisi.”
PEMERHATI JURNALIS SIBER INDONESIA
POHUWATO, (deteksinews.id) – Sopir ekspedisi asal Dengilo sesalkan pelayanan SPBU Marisa yang dinilainya amburadul dan tidak nyaman bagi mereka.
Pasalnya sopir yang di ketahui Karim Adam warga Desa Popaya Kecamatan Dengilo tersebut mendapatkan perlakuan yang tidak nyaman dilokasi SPBU Marisa.
Kronologisnya saat dirinya kata Karim kepada wartawan deteksinews.id Jaringan Pemerhati Jurnalis Siber (PJS) ini pada posisi antrian di depan.
“Saya di pukul dari belakang, saat menanyakan banyaknya gelong, sementara mobil kami antrian panjang dan belum terisi.” Terang Karim Adam
Pihaknya hanya menanyakan begitu lama mengisi kendaraannya, sementara dari jam 16.00 kenderaannya sudah antri didalam SPBU Marisa.
“Jam 8 malam itu saya sudah pada posisi antrian ketiga, jadi cuma tanya pegawai SPBU dan kebetulan ada petugas, namun saya justeru mendapatkan perlakuan yang tidak baik.” Kata Karim.
Karim menjelaskan, dirinya tidak mempersoalkan saat di pukul dan didorong sejumlah pemilik gelong antrian di SPBU.
“Yang sangat disayangkan, disitu ada petugas SPBU dan keamanan, kok kami konsumen (para sopir) justeru sama dengan pengemis dan tidak merasa nyaman.” Ungkapnya datar.
Peristiwa pemukulan dilokasi SPBU Marisa hari Sabtu malam (10/9) lalu itu membuat isteri saya trauma,” ungkapnya.
“Dan jelas perlakuan ini saya akan tindak lanjuti ke DPRD Pohuwato dan pihak Pertamina langsung.” Tambahnya.
Dia berharap, pemilik dan management SPBU Marisa memperbaiki kinerja pelayanannya kedepan, sehingga kami para pemilik kendaraan dan sopir antar Sulawesi ini tidak mendapatkan perlakuan seperti saya.
“Itu harapan saya.” Tegasnya sambil berharap keseriusan management SPBU Marisa memperbaiki sistim.” Pungkasnya.
(PJS/ Muzamil Hasan)