Laporan Vanda Waraga/Muzamil Hasan
POHUWATO, (deteksinews.id) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pohuwato Iskandar Datau akhirnya temui masa aksi dari Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Pohuwato (KPMIP)
Padahal sebelumnya masa aksi mahasiswa memaksa harus bertemu Bupati dan Wakil Bupati dalam menyampaikan aspirasinya.
Kehadiran Sekdakab sebelumnya mendapat cibiran masa aksi karena keinginan mereka harus bertemu dengan Bupati dan Wakil Bupati.
Namun alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Manado tersebut mampu mengambil hati para mahasiswa melalui detail penjelasan terkait 7 tuntutan yang di harapkan para mahasiswa yang tergabung dalam KPMIP tersebut.
“Semua saya sudah urai terkait apa yang menjadi harapan adik adik mahasiswa melalui 7 tuntutan tersebut.” Terang Iskandar Datau, Kamis (9/6) dihadapan para mahasiswa.
Namun pihaknya kata Iskandar didampingi Asisten 1 Arman Mohamad dan Kasie Linmas (penyidik PPNS/Perda dan Perkada Bayu Eka Septian Kaluku, melalui bahasa diplomasinya akan menyampaikan tuntutan dan harapan para mahasiswa tersebut kepada Bupati dan Wakil Bupati.
Kontan penyampaian teduh Sekda Pohuwato diapresiasi para masa aksi demo Mahasiswa tersebut.
Namun masa aksi tersebut, memberikan waktu satu Minggu, agar pemerintah daerah mampu menjawab keinginan dan harapan dalam 7 tuntutan yang telah di jawab satu persatu oleh Sekda Iskandar Pohuwato.
Sebelumnya pada hari yang sama, masa aksi demo dari Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Pohuwato (KPMIP) mendesak bertemu Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga dan Wakilnya Suharsi Igirisa.
Aksi KPMIP yang berlangsung di depan Kantor Bupati, berakhir dengan tak satupun pejabat yang menemui masa pendemo yang berasal dari sejumlah universitas di Indonesia.
Dalam orasinya para orator yang terdiri dari sejumlah mahasiswa dari berbagai komisariat kecewa dengan ketidakhadiran Bupati dan Wakil Bupati serta pejabat lainnya..
Pantauan wartawan, pamplet yang terlihat diantaranya, “2 tahun pemerintahan SMS KPMIP menilai jalan di tempat”
Ada juga pamplet yang bertuliskan, “Dalam memutuskan Pemda harus bijak bukan sibuk mengisi kantong celana”
Tulisan lainnya yang sempat terpantau “Penyaluran beasiswa Pohuwato menyembunyikan sejuta rahasia.”
D001