
Kota Gorontalo , +deteksinews.id) –Suksesnya kegiatan rehabilitasi sosial pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo maka di lakukan tes urine kepada 50 warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang merupakan peserta rehabilitasi sosial narkoba. Jumat (01/04) pekan lalu
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo Indra S. Mokoagow yang diwakili oleh Yulita Gobel, A.Md. Kep., SH. Selaku Promotor di Program Rehabilitasi Sosial Bagi WBP Kasus Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo mengatakan, “tes urine kepada warga binaan pemasyarakatan itu dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan Lapas Kelas IIA Gorontalo zero narkoba, dan mengawal suksesnya program rehabilitasi sosial di Lapas itu sendiri. Olehnya Kalapas amanatkan agar demi suksesnya program pemberantasan narkoba di Lapas maka Kawal dan Pastikan hasilnya” ungkap Yulita yang juga seorang pegawai perawat di Poliklinik Pratama Lapas Gorontalo.
“Ke 50 warga binaan tersebut merupakan peserta yang saat ini menjalani program rehabilitasi sosial narkotika di dalam Lapas. Dari hasil pemeriksaan tes urine, alhamdulilah seluruhnya menunjukkan hasil negatif narkoba, dan saya sudah laporkan hasilnya kepada pimpinan” terangnya.
“Dengan hasil yang diperoleh dari tes urine kali ini, ini adalah salah satu progres positif kami untuk bersama-sama mewujudkan tujuan dari program rehabilitasi ini,” katanya.
Lebih lanjut Yulita sebagai promotor program Rehabilitasi dengan senyum khasnya “mengapresiasi seluruh warga binaan pemasyarakatan di Lapas Kelas IIA Gorontalo khususnya para peserta rehabilitas sosial narkotika, atas komitmen yang kuat untuk mau berubah serta terbebas dari narkoba dan zat adiktif lainnya”. Dengan senyum sumringah
Sementara ditempat terpisah, Kepala Poliklinik Lapas Kelas IIA Gorontalo dr. Sri Yolanda Djafar menyatakan, tes urine tersebut dilakukan secara tiba tiba, tanpa sepengetahuan para warga binaan.
“Tes urine dadakan seperti ini tidak hanya dilakukan kepada WBP, namun sewaktu-waktu juga akan dilakukan kepada seluruh petugas Lapas tanpa pemberitahuan,” tegas dr. Sri.
Untuk mewujudkan Lapas Kelas IIA Gorontalo zero narkoba menurut dr. Sri Yolanda, dibutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh petugas dan WBP untuk memastikan terbebas dari jeratan narkoba.pungkasnya.
(Humas Lapas Gorontalo)