Vanda Waraga

GORONTALO POHUWATO, deteksinews.id – Perusahaan Sawit yang beraktivitas di Kecamatan Popayato di demo Aliansi Pemuda Dan Rakyat Peduli Daerah (APRPD).

Dalam aksi demo tersebut, APRPD membawa 12 Tuntutan yang selama ini diabaikan perusahaan yang bergerak di wilayah Popayato serumpun Kabupaten Pohuwato tersebut.

Hal itu diakui Man Mahabu, Koordinator Lapangan (Korlap), Kamis (04/07/24) kepada deteksinews.id.

“Kami membawa 12 tuntutan yang selama ini diabaikan pihak perusahaan perkebunan Sawit.

Tuntutan yang kami suarakan antara lain, kurangnya tenaga kerja asli Popayato.

Selanjutnya kata Man, pemotongan gaji untuk BPJS yang kurang jelas dan sering terjadi keterlambatan pembayaran gaji karyawan, juga menjadi tuntutan dalam aksi.

Tuntutan lain tambahnya, fasilitas kesehatan yang tidak memadai dan sulitnya masyarakat mencari makan diarea perusahaan juga menjadi alasan dan kami tuangkan dalam tuntutan aksi

Tindakan refresif yang dilakukan oleh pihak keamanan perusahaan terhadap masyarakat lokal kata Man Mahabu, masuk dalam point’ ke enam tuntutan aksi.

“Amdal Pabrik dan IHMB Pelabuhan dan perumahan di Desa Dudewulo kami tuangkan dalam point tujuh dan delapan dalam tuntutan aksi kami.” Tegas Man  Mahabu.

Sementara air bersih masyarakat yang dipakai oleh perusahaan dan akses jalan perusahaan yang merusak kebun masyarakat kata Man Mahabu, juga kami tuangkan dalam tuntutan aksi.

Tuntutan kami yang berikutnya terang Nan Mahabu adalah, akses jalan Desa Dambalo yang berdebu dan bahkan tidak pernah dilakukan penyiraman serta plasma masyarakat yang tidak jelas hingga sekarang, juga menjadi motivasi dalam melakukan aksi saat ini.

“Kami berharap, pemerintah dan DPRD menseriusi tuntutan kami ini, dan memberikan teguran keras dan bila perlu sanksi berat kepada pihak perusahaan perkebunan Sawit yang bergerak di wilayah Popayato serumpun.” Pungkasnya.

D002