
Vanda Waraga
KALIMANTAN, deteksinews.id – PT King Putra Teratai pada lahan pengembangan tanaman industri Kenaf di wilayah Kalimantan, melaksanakan panen perdana.
Kali ini perusahaan obat obatan Astra yang memesan Kenaf untuk keperluan bahan baku industri mereka.
Hal ini di ungkapkan Direktur Utama PT King Putra Teratai Sri Wirnaningsih, Jum’at malam (8/9/23) ketika berbincang dengan awak deteksinews.id melalui saluran seluler.
Dijelaskan Aci Naning sapaan akrab Sri Wirnaningsih tanaman industri Kenaf yang dikembangkannya diwilayah Kalimantan mulai menuai hasil.
“Panen kali ini harus dilakukan dengan mencabut tanaman hingga akarnya.” Terang Naning sapaan akrab Sri Wirnaningsih.
Kali ini kata Sri Wirnaningsih, pihaknya mendapat pemesanan Kenaf, namun harus dicabut bersama akarnya.
“Perusahaan pemesan maunya seperti itu, jadi kita lakukan.” Kata Naning.
Panen perdana di Pontianak tanaman industri ini terang Naning, di tanam oleh PT lingga Jaya Permata.
Ini mengundang ahli kehutanan dari UGM Jogja dan Astra sekalian pengambilan sampel tanaman dan akar.
Dengan panen perdana ini urai Naning, menjadi motivasi dirinya mengembangkannya di Kabupaten Pohuwato Gorontalo.
“menjadi motivasi saya untuk dikembangkan optimal di Kabupaten Pohuwato tanah kelahiran..” urainya bersemangat.
Panen Kenaf kali ini di jelaskan Naning, di hadiri Ir. Rini Fujiarti, S.Hut, M.Agr, Ph.D Ketua Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
Ada juga Ragil Widyorini, S.T, M.T, D.Agr.Sc seorang professor in Biocomposite Technology dari Universitas Gajah Mada Indonesia.
PT King Putera Teratai dengan Dirut utamanya Srikandi Pohuwato tersebut, akan menjadikan tanaman industri ini menjadi penghasilan masyarakat petani termasuk diwilayah Kabupaten Pohuwato tanah kelahirannya.
Di uraikan Sri Wirnaningsih, Kenaf (Hibiscus cannabinus L.) merupakan tanaman penghasil serat.
Komoditas kenaf saat ini kata Naning, mendapat perhatian dari dunia industri karena semua bagian tanamannya dapat dijadikan komoditas industri yang memiliki nilai komersial tinggi.
Apalagi di era supermilenium ini kata Naning, diharapkan dunia terbebas dari produk-produk yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
Tanaman kenaf urainya lagi, merupakan tanaman yang ramah lingkungan, biomassa yang dihasilkan mudah terdegradasi dalam tanah, sehingga sangat sesuai untuk dikembangkan sebagai bahan baku industri.
Hal ini juga ditunjang oleh gencarnya semangat untuk keselamatan lingkungan yang dikenal dengan “back to nature“.
MZ Hs/D002