
M Hasan
Vanda Waraga/PJS
POHUWATO, deteksinews.id – Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar pada SPBU Marisa Kembali dikeluhkan para sopir ekspedisi.
Pantauan awak media ini, Selasa (22/2/23) salah seorang sopir ekspedisi berinisial K alias Ko,e terlihat mengeluhkan pengisian mobil miliknya.
Padahal untuk mendapatkan barcode tersebut, pengguna harus terlebih dahulu menyiapkan KTP, STNK, input pelat nomor polisi kenderaan, foto kenderaan serta dokumen pendukung lainnya.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media ini, Ko,e sudah mendapatkan barcode sehingga jatah pengisian BBM bersubsidi untuknya, 200 liter per harinya.
Namun setelah dirinya antrian kendaraan pada SPBU Marisa tersebut, jatahnya berkurang dan hanya mendapatkan 60 liter.
Terpantau sopir ekspedisi ini sempat bersitegang dengan operator, mengingat jatah miliknya berkurang.
“Ini yang menjadi pertanyaan kami, kok jatah 200 liter, tinggal 60 liter yang ada setelah berjam jam antrian.” Keluh Ko,e.
Sehingga pihaknya berharap, managemen SPBU Marisa yang berkantor pusat di Kelurahan Molosifat W Kota Barat Kota Gorontalo, dapat menegur pihak pengawas serta operator yang bertugas.
Melihat fenomena tersebut, Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) Gorontalo menyesalkan kinerja management SPBU yang banyak merugikan para sopir ekspedisi.
Apalagi sesuai data yang sudah masuk, pernah sopir ekspedisi mendapatkan perlakuan yang tidak baik hingga terjadi pemukulan disebabkan kinerja yang tidak maksimal dan banyak merugikan para sopir.
“Kita mulai kumpul datanya, dan kita lihat endingnya setelah kami melayangkan laporan kepertamina serta pihak terkait.” Pungkasnya.
D002/PJS