GORUT [deteksinewsid]–Pelbagai cara dilakukan untuk menggagalkan dan menjegal Thariq Modanggu pada kontestasi Pilkada Gorontalo Utara [Gorut] 2024. Hal ini nampak dari “diborong”-nya partai pemilik kursi DPRD hingga fitnahan, cacian kepada deklarator pembentukan Kabupaten Gorontalo Utara itu.
Namun, Thariq yang secara resmi berpasangan dengan Nurjana H. Yusuf menilai semua yang dilakukan setiap makhluk di dunia ini bergerak sesuai kehendak Allah Swt.
“Semua dalam genggaman Allah Swt. Segalanya sudah ditetapkan oleh Allah. Untuk menjadi Bupati sudah ditetapkan. Makanya, setiap hinaan, fitnahan, hujatan, cacian, mesti diterima dengan hati yang ikhlas,” ungkap Thariq saat menggelar kampanye di Desa Dambalo, Kecamatan Tomilito, Jum’at [11/10].
“Semakin dihina, dicaci, dihujat, diftnah, dan semakin kita ikhlas dan sabar menerimanya, insya Allah kita akan ditetapkan oleh Allah sebagai Bupati Gorontalo Utara. Semua ketentuan ada dalam gengaman Ilahi. Makanya, tidak usah terlalu stress,” tambah Thariq.
Thariq mencontohkan, Prabowo Subianto terpilih sebagai presiden. Saat itu, di pemilu keempat yang diikutinya sebagai calon, Prabowo menghadapi segala cercaan, hinaan, fitnahan.
“Pak Prabowo Subianto, dengan kesabaran beliau, menghadapi beragam cacian hinaan dan fitnahan, Alhamudillah, untuk keempat kalinya menjadi calon, beliau terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia. Dan, di Gorut sendiri yang menjadi ketuanya adalah Bapak Hamzah Sidik Djibran,” imbuhnya.
“Maka, Thariq Modanggu, tiga kali maju sebagai calon Wakil Bupati dan keempat kali, saat ini menjadi calon Bupati, Insya Allah akan terpilih lagi. Allah mengangkat derajatnya,” tutur Thariq menambahkan.
Thariq meyakini, bahwa tanda-tanda alam telah ditetapkan oleh Allah. Nyaris, semua partai pemilik kursi di DPRD berhasil mereka peroleh. Partai Golkar yang memiliki empat kursi tidak mampu berbuat apa-apa karena sesuai aturan tidak memenuhi syarat mengusung calon.
Dalam situasi ini, turun putusan Mahkamah Konstitusi [MK] yang mempersyaratkan pencalonan di Komisi Pemilihan Umum [KPU] tidak mengacu pada perolehan kursi, namun perolehan suara.
“Nah, ini juga adalah ketentuan Allah. Dengan begitu, maka Partai Golkar dan Partai Gelora Indonesia serta Partai Perindo bersama-sama membangun komunikasi politik. Alhasil lahirlah pasangan Thariq Modanggu-Nurjana H. Yusuf yang kemudian disepakati jargonnya adalah Gorut Bercahaya,” urainya.
“Mereka menjegal saya untuk tidak jadi calon, tapi karena ketatapan Allah saya bisa maju sebagai calon. Sekarang saya resmi jadi calon dan mereka menganggap saya lawan, maka mereka melakukan hujatan, fitnahan dan segala bentuk panilaian negatif terhadap diri saya. Tapi saya enjot saja dan makin sabar dan tabah serta ikhlas mennghadapinya,” lanjut Thariq.
Dirinya meyakini, masyarakat cerdas dalam menilai, memilah dan memilih calon-calon yang maju di Pilkada Gorut.
“Saya yakin masyarakat Tomilito, khususnya Desa Dambalo adalah orang-orang cerdas yang tidak mudah dipengaruhi,” pungkas dia.D003