Mengenai Sosok Anton Abdullah, Aktivis Yang Vokal Dan Kritis

Mengenai Sosok Anton Abdullah, Aktivis Yang Vokal Dan Kritis

104 views
0

Penulis : Hans Pieter [Bang Tito]

KAB. GORONTALO [deteksinews.id] – Anton Abdullah, demikian nama yang disematkan oleh kedua orang tuanya–pasangan Ishak Abdullah dan Suhain S. Malada kepada sang anak kelahiran Desa Parungi, Kecamatan Boliyohuto-dulu Kecamatan Paguyaman-Kabupaten Gorontalo, pada [02/06/1987], kurang lebih 36 tahun silam itu.

Tak satu pun orang mampu memprediksi jika kelak Anton Abdullah menjadi aktivis vokal dan kritis. Dimana-mana, di pelbagai tempat, dirinya tak jarang menjadi orator ulung. Dia bahkan tak jarang menjadi pendobrak terhadap hal-hal yang menurut nalar dan nuraninya tidak benar.

Ia tampil terdepan menyuarakan kepentingan kaum terpinggirkan. Suaranya lantang. Menusuk dan menohok dari balik pengeras suara.

Pria bergelar Sarjana Pendidikan [S.Pd], alumnus Universitas Negeri Gorontalo [UNG] ini semula menjadi aktivis kampus. Perannya sebagai aktivis kampus ini pun tak pelak menempa dirinya menjadi aktivis di luar kampus hingga kini.

“Semula saya menjadi mahasiswa yang ingin belajar berorganisasi. Dari situlah saya digembleng oleh para senior sehingga bisa mengembangkan diri menjadi aktivis baik di kampus maupun di luar kampus,” ucap Anton kepada deteksinews.id dan gorontaloupdate.com, di sebuah resto di Kota Gorontalo, Kamis [02/11], malam.

“Sebagai aktivis, saya senantiasa melibatkan diri untuk bersentuhan langsung dengan kepentingan publik. Melalui ‘Parlemen Jalanan’, saya bersama kawan-kawan aktivis lainnya menyuarakan kepentingan dan hak-hak rakyat terpinggirkan,” sambung Presiden Mahasiswa UNG periode 2012-2013 ini.

Baginya, diam adalah sebuah bentuk penghianatan. Tunduk tertindas atau bangkit melawan. Itulah moto yang kerap digunakannya saat berorasi dalam beragam kegiatan unjuk rasa.

Keterpanggilan jiwa senantiasa menggelora dalam batinnya tat kala menyaksikan ada hak-hak rakyat kecil tak terpenuhi.

“Padahal itu adalah kewajiban pemerintah sebagai pemangku kepentingan dalam upaya pemenuhan hak-haknm rakyat,” imbuh Anton.

Daya kritis dan talentannya sebagai aktivis ini seakan menjadi pendorong baginya berlabuh di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan [PDI-P]. Tak tanggung-tanggung, partai pun memberi kepercayaan kepadanya menduduki jabatan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang [DPC] PDI-P Kabupaten Gorontalo periode 2019 sampai sekarang.

Kini dia didapuk oleh partainya sebagai Calon Anggota Legislatif DPRD Kabupaten Gorontalo dari Daerah Pemilihan [Dapil] VI yang meliputi Kecamatan Boliyohuto, Mootilango, Tolangohula, Asparaga dan Bilato.##

Your email address will not be published. Required fields are marked *