Muzamil Hasan/editor
POHUWATO, deteksinews.id – Persoalan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Lemito yang telah diresmikan Wakil Bupati Pohuwato Suharsih Igirisa namun hingga saat ini belum bermanfaat, itu masih tanggung jawab Dinas PU.
Sayangnya Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Molango Kabupaten Pohuwato sedikit kebakaran jenggot.
Direktur PDAM Tirta Molango Khairudin Usman justeru beri tanggapan mengejutkan terkait proyek IPA Lemito yang disoroti sebagian elemen masyarakat karena hingga saat ini tidak bermanfaat.
Tidak berfungsinya IPA tersebut kata Kairudin, diakibatkan pipa di Desa Butungale Kecamatan Popayato Barat putus karena banjir, sehingga optimalisasi Pipa di Lemito ditunda pekerjannya.
“Waalaikumsalam, ngoni (kalian) semestinya cros cek kenapa belum mengalir, torang (kita) sudah kerjakan pipanya, cuman karena pipa transmisi di Botungale putus karena banjir, makanya pekerjaan pipa di lemito masih kitorang tunda,”ucap Khairudin Usman kepada wartawan media ini, Selasa, 11 April 2023, pagi tadi via chatingan WhatsApp, seperti yang dilansir dari beritabaru online.
Insya Allah kata Khairudin, kalau selesai Butungale kitorang (kami) somo (akan) lanjutkan pekerjaan IPA Lemito,
“itu pipa transmisi di Butungale, putus dibawa banjir dan itu butuh penanganan extra, sehingga masyarakat Dudewulo bisa menik kembali lagi air bersih,”tukas Khairudin
Sebelumnya beberapa masyarakat pemanfaatan mengeluhkan persoalan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lemito yang belum berfungsi menelan anggaran tidak sedikit bahkan dikabarkan sudah diresmikan oleh Wakil Bupati, Suharsi Igirisa.
Peresmian tersebut juga di hadiri unsur Kejaksaan Negeri Pohuwato dan Kepolisian Sektor Lemito serta sejumlah tokoh masyarakat dan Kades Wanggarasi Barat.
Bukan saja masyarakat yang komplain, namun DPRD Pohuwato melalui ketua Komisi III Rizal Pasuma juga mengkritisi kondisi IPA Lemito pasca di resmikan Wakil Bupati Pohuwato 20.Maret lalu, dan belum bisa dimanfaatkan.
Harusnya ini masih menjadi tanggung jawab PU, dan bila instansi terkait ini lepas tangan, berarti sengaja memberikan laporan asal ibu senang padahal proyek tersebut, seharusnya belum tepat di resmikan karena belum selesai. Miris kan..?
Semoga ini akan menjadi pintu masuk APH menelusuri progres proyek yang dibandrol dengan anggaran APBD TA 2022 sebesar 5 miliar lebih tersebut.
(D002/sa/PJS)