KOTA GORONTALO, (deteksinews.id) – Untuk menjaga kelestarian alam, maka Lapas Kelas IIA Gorontalo melakukan revitalisasi pemanfaatan lahan perkebunan.
Kegiatan ini merupakan salah satu media program kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berlokasi di Lapas Gorontalo Jalan Katamso Kota Gorontalo,
Dimotori oleh unit Bimbingan Kegiatan Kerja (Bimker) Lapas Kelas IIA Gorontalo untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan perkebunan yang cukup luas serta curah hujan yang masih relatif tinggi,
Lapas Gorontalo kembali melaksanakan kegiatan pembinaan kemandirian bidang pertanian dan perkebunan bagi WBP yang tergabung dalam kelompok “WBP rajin berkebun”, dengan membuat perkebunan jagung, cabai,terong dan kangkung
Pencanangan secara simbolis kegiatan ini ditandai penanaman bibit cabai dan jagung langsung oleh Kalapas Gorontalo Ignatius Gunaidi, Selasa(23/11/2021)
Menurut Kasi Bimbingan Kegiatan Kerja (Bimker) Lapas Gorontalo Sabaruddin, Program Pembinaan Kemandirian yang terfokus pada pemanfaatan lahan perkebunan menggarap seluas kurang lebih 0,5 hektar seluruhnya ditanami bibit jagung, cabai, terong dan kangkung.
Jenis varietas ini kata Sabaruddin, mudah tumbuh, tahan kering, mudah dalam perawatan dan cepat menghasilkan.
“Sehingga cocok ditanam di daerah tropis.”tuturnya.
Selain itu melalui program pembinaan kemandirian ini tambahnya, bisa meningkatkan soft skill bagi WBP serta produktif juga memiliki pengalaman berharga ketika kelak bebas nanti. melalui program ketika menghasilkan dari hasil panennya bisa langsung dipasarkan.
“Setidaknya Lapas Kelas IIA Gorontalo memiliki kontribusi kepada Kas negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)”tukasnya.
Di tempat terpisah Kalapas Kelas IIA Gorontalo Ignatius Gunaidi meminta kepada seluruh petugas Bimbingan Kegiatan Kerja (Bimker) dan kelompok” WBP rajin berkebun” agar semaksimal mungkin mengolah lahan perkebunan yang ada agar tidak ada lagi lahan tidur.
Kalapas juga mengimbau para petugas untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas ilmu pengetahuan serta teknik bertani agar selalu ada inovasi dalam memberikan pembinaan dan pembimbingan bertani dan berkebun yang baik bagi warga binaan.
Lebih lanjut Kalapas menambahkan” bahwa moment program ini sangat strategis karena dirangkaikan juga dengan peringatan World Tree Day atau Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap tgl 21 November.
Dalam beberapa hari kedepan tambahnya, Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN).
Tentunya ini moment untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon dengan teknik berkebun.
Selain sebagai pemberdayaan dalam sektor perkebunan, Pohon mempunyai peran yang sangat penting bagi makhluk hidup.
Pohon menjaga suhu bumi tetap dingin, menyerap karbon dan menyaring polusi udara. Pohon juga memitigasi bencana alam dengan mengatur cuaca, menstabilkan tanah dan mencegah erosi.
Diakhir pesannya kalapas mengutip kata bijak bahwa” Alam beserta keindahannya merupakan hal berharga.
Oleh karena itu, kita harus menjaganya sebaik mungkin agar berumur panjang dan lestari”.
“Ayo Lapas Kelas IIA Gorontalo, berikan yang terbaik untuk bangsa dan negara kita”pungkasnya.(humas_lapasgto)