
Laporan Hendra Ismail
KOTA GORONTALO, (deteksinews.id) – Pekerja pada proyek pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) keluhkan upah yang belum di bayarkan pihak pelaksana.
Alan, salah satu pekerja, Sabtu malam (16/10) kepada wartawan mengeluhkan upah buruh satu Minggu yang belum di bayarkan.
Padahal kata Alan, seharusnya upah buruh tersebut, di bayarkan pada setiap hari Sabtu, namun hal tersebut diabaikan pihak pelaksana.
Imbasnya kata Alan, membuat dirinya di curigai sang isteri bila upah tersebut sudah dipakainya untuk kebutuhan lain.
“So satu minggu pak belum bayar, trus ini berimbas cekcok dengan isteri, sementara kepala bas cuma janji, nanti dibayarkan.” kata Alan sedikit kesal.
Dia berharap, pihak pelaksana segera membayarkan hak mereka, karena itu terkait kebutuhan keluarga.
Pihak pelaksana belum bisa dihubungi, namun awak media mencoba menghubungi pihak PU Kota Gorontalo melalui Bidang Cipta Karya.
“Nanti saya sampaikan ke kontraktornya pak.” Kata Nani salah satu pejabat di Bidang Cipta Karya melalui pesan singkat WhatsApp.
Proyek ini merupakan program pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) yang dilaksanakan di Kota Gorontalo.
Paket pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah kecamatan Kota Barat Kelurahan Pilolodaa ini di bandrol dengan anggaran Rp. 692.396.266,78 melalui dana DAK dikerjakan selama 120 hari.
(D001)