77 Tahun Kemerdekaan, PT CKP Group akan Bangkitkan  Ekonomi Petani Indonesia Melalui Sereh Wangi

77 Tahun Kemerdekaan, PT CKP Group akan Bangkitkan Ekonomi Petani Indonesia Melalui Sereh Wangi

15 views
0

GORONTALO(deteksinews.id)- Rabu 17 Agustus 2022, bangsa Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan ke 77 tahun. Di Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan tersebut, masyarakat Indonesia yang tersebar di berbagai kota hingga pelosok pedesaan pun memperingatinya dengan berbagai kegiatan.

Terkait peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 77 itu mendapat tanggapan dari Presiden Komisaris PT Cipta Kastimndo Persada (CKP Group), Risno Yusuf.

‘’ Kita ketahui pada Hari Rabu 17 Agustus 2022, semua rakyat Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77. Namun yang menjadi persoalan sekarang ini, apakah rakyat Indonesia sudah merdeka?’’tanya Risno seperti yang disampaikan dalam keterangan persnya dan diterima Redaksi Tilongabilanews.id, Rabu (17/8/2022).

Menurur Risno lebih lanjut, kemerdekaan bangsa Indonesia saat ini baru dirasakan oleh kaum kapitalis, Oligarki dan pemegang kekuasaan, baik di pemerintah pusat maupun daerah.

‘’Sementara rakyat jelata yang jumlahnya mayoritas di negeri ini masih belum merdeka. Karena kehidupan mereka masih berada di bawah garis kemiskinan,’’tutur Risno.

Kata Risno, Pemerintah Indonesia dalam mengelola negara ini semestinya belajar dari kaum penjajah Belanda. Kenapa harus belajar dari penjajah Belanda? Pemerintah kolonial Belanda sebagai penjajah begitu betah berkuasa di Indonesia yang dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber alamnya.

‘’Pemerintah kolonial Belanda betah di negeri kita selama 350 tahun. Selama berkuasa menjajah Bangsa Indonesia, Belanda berhasil mengeruk isi perut bumi alam Indonesia. Diantaranya penjajah itu mengeruk hasil pertanian dan perkebunan bumi Indonesia. Selain itu juga hasil tambang seperti emas, biji besi, tembaga, nikel dan perak pun dikeruk dan dibawa kabur ke negerinya, tanpa memperhatikan nasib rakyat Indonesia,’’beber Risno.

Akibat ulah Penjajah Belanda ini, ucap Risno telah menyebabkan petani Indonesia hidup menjerit dibawah kemiskinan. Buktinya, kehidupan petani setelah 77 tahun Indonesia merdeka tetap saja berada di bawah garis kemiskinan.

Lanjut Risno kemiskinan rakyat Indonesia, termasuk petani ini masih tetap berlangsung hingga saat ini. Karena sumber alam Indonesia dikeruk dan dikuasi oleh negara asing.

Untuk itu, dimoment di Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 77 tahun ini, Negara dan Bangsa Indonesia harus bangkit. Maksudnya sudah saatnya untuk memberdayakan rakyatnya sendiri.

‘’Untuk memberdayakan rakyat kita, pemerintah Indonesia mulai saat ini jangan lagi mengekspor sumber daya alam, diantaranya seperti emas, nikel, tembaga, besi, batubara serta hasil pertanian dan perkebunan,’’kata Risno.

Menurut Risno, walaupun Indonesia sudah 77 tahun merdeka, namun masih jauh tertinggal dari negara-negara maju lainnya. Bahkan Indonesia tidak mampu mengejar kemampuan perkembangan teknologi negara maju tersebut.

Kata Risno dengan dihentikannya ekspor hasil sumber daya alam tersebut, negara asing itu akan sadar betapa pentingnya Negara Indonesia terhadap kemajuan teknologi mereka.

‘’Contohnya, saat mereka berlomba membangun mobil listrik, Jantungnya ada di Indonesia yaitu komoditi NIKEL sebagai bahan baku untuk memproduksi baterai lithium sebagai penggerak mobil listrik tersebut,’’tuturnya.

Risno menambahkan, saat negara asing dengan kemampuan teknologi yang maju mampu membuat mobil diesel. Sementara jantungnya bahan baku utama untuk memproduksi bahan bakar Bio Diesel ada di Indonesia.

‘’Selain itu, kita hidup negara dengan iklim dua musim, yaitu musim penghujan dan panas. Sedangkan mereka umumnya hidup di empat musim dan semua kebutuhan hidup mereka dalam empat musim itu, ada di Indonesia. Contohnya saat musim salju, mereka akan membutuhkan breket batubara sebagai penghangat rumah mereka.

Coba bayangkan kalau semua ini kita stop eksport ke negara-negara mereka, akan mereka rasakan betapa pentingnya negara kita terhadap kelangsungan hidup mereka,’’imbuh Risno

Kata Risno lagi, disinilah akan terjadi keseimbangan, saat mereka membutuhkan Sumber Daya Alam yang dimiliki Indonesia, maka Indonesia akan menjadi jantung kehidupan mereka.

‘’ Akhirnya merekalah yang akan mengejar dan merengek kepada kita agar mereka bisa mendapatkan kembali sumber daya alam dari Indonesia. Ini yang akan membuat keseimbangan teknologi dalam proses simbiosis mutualisme,’’ucap Risno.

Pada kesempatan itu, Risno mengungkapkan, manajemen PT Cipta Kastimndo Persada(CKP Group) akan berdiri membangkitkan Indonesia dari ketertingalan dari negara maju, sehingga menjadi negara kuat, berdaya dan mampu mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

‘’Kami akan mensejahterakan rakyat di dalam negeri, khususnya para petani seluruh Indonesia melalui program budidaya sereh wangi di atas lahan 8 juta hektar yang tersebar di 24 provinsi,’’ungkap Risno.

Risno mengemukakan, PT Cipta Kastimndo Persada(CKP Group) saat ini sudah melakukan penanaman perdana budi daya sereh wangi di lahan 50.000 hektar di Gorontalo dan 200.000 hektar di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

‘’Apabila budidaya sereh wangi di lahan 8 juta hektar ini sudah bisa kami garap akan tercipta 86 juta petani. Karena itu, dalam waktu 7 tahun 7 bulan dan 7 hari PT Cipta Kastimndo Persada (KCP Group) mampu mencetak jutaan petani, yang semula hanya memikul cangkul dengan pakaian lusuh, mengejar money politik dari para penguasa dan politisi, tetapi nantinya mereka akan menjadi petani berdaya dan sejahtera,’’ujar Risno.

Dia menambahkan, jangan heran apabila nanti para petani sereh wangi ini memarkirkan mobil mewah I tepi sawah dan tidak tertarik lagi dengan Money Politik yang merusak tatanan demokrasi di Negeri Indonesia Tercinta. Merdeka-merdeka-merdeka.

Your email address will not be published. Required fields are marked *