POHUWATO, (deteksinews.id) – Tokoh masyarakat Pohuwato Hi. Ismail Hippi mengutuk keras kerusakan sejumlah tanaman pasca kegiatan Drag Bike.
Padahal menurut Hi. Cuu sapaan akrab Ismail Hippi, kawasan ini diawasi terutama pada sejumlah taman di kawasan bundaran Blok Plan.
Pasalnya kata Hi Cuu, Pohuwato saat ini sedang berjuang mendapatkan prestasi Adipura dan berharap dapat meraih penghargaan nasional tersebut.
Miris kan, terang Harson, disaat DLH dengan tanggung jawabnya menata kawasan Blok Plan untuk Persiapan penilaian Adipura.
“Rusak sesaat akibat membludaknya penonton Kejurnas drag bike.” Ungkap Ismail Hippi.
Ismailpun menyoroti ciutan salah satu panitia, bila Iven ini memberi dampak positif dari sektor ekonomi.
Ismail Hippi tokmas dan jufa aktivis ini, dengan tegas membantah hal tersebut dengan gaya khasnya.
Ekonomi Pohuwato sudah jalan maksimal tanpa harus ada Iven
Yang kami minta kata Ismsil, tanggung jawab dan pemulihan taman yang rusak karena tanaman didalamnya habis terinjak para penonton.
“Tanggung jawab itu perlu, karena daerah ini persiapan menuju Adipura.” Kesal Ismail.
Saya tekankan kata Ismail, bukan nanti Iven yang datang merusak lingkungan taman, baru berjalan bagus ekonomi di Pohuwato.
“Tanpa Iven ekonomi Pohuwato tumbuh subur, kunjungan wisatawan lancar tanpa merusak lingkungan.” Kata Ismail berharap pemerintah daerah harus mengambil hikmah dari kejadian ini, disaat sedang mematangkan agar dapat meraih Adipura
Sebelumnya juga Forum Komunitas Hijau (FKH) aktifis LAI mengutuk keras kerusakan taman icon Bundaran Panua Kabupaten Pohuwato yang diakibatkan oleh membludaknya jumlah penonton Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Drag Bike.
Sekretaris FKH Pohuwato, Edy Sijaya, S.IP., M.Si dan Aktivis LAI Harson Ali ungkapkan hal ini kepada wartawan jaringan PJS, Senin (15/8) kemarin
Secara tegas mereka menyesalkan dan mengutuk keras kerusakan taman icon Bundaran Panua Pohuwato.
“Saya semula apresiasi kegiatan ini jika diatur secara baik tanpa merusak fasilitas dan taman yang ada di Kompleks Bundaran Panua,” ujar Edy Sijaya diamini Harson Ali
Kadis DLH Dr.Sumitro Monoarfa ketika dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui kegiatan tersebut.
Sehingganya alumni Universitas Brawijaya tersebut akan melaporkan kerusakan taman tersebut keatasannya.
“Saya sudah laporkan kepak Sekda, dan pihaknya menunggu perintah balik atasan.” Pungkasnya.
PJS Indonesia/D001